Salin Artikel

Mendagri Akan Beri "Warning" ke Kepala Daerah yang Belanjanya Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian akan memberikan peringatan atau warning kepada kepala daerah yang belanja daerahnya rendah.

Hal ini ditegaskan Tito usai agenda Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Percepatan Realisasi dan Belanja Daerah di Gedung Kemendagri, Jakarta, Senin (5/12/2022).

"Nanti akan kita suratin mereka nanti yang belanjanya rendah sebagai warning," ujar Tito.

Dalam rapat tersebut Tito memaparkan data sejumlah daerah, dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, yang realisasi belanjanya masih rendah.

"Nah kita lihat juga punya data detil provinsi mana saja yang mampu merealiasikan belanjanya. Ada yang sampai 84 persen, 74 persen. Tapi ada juga yang baru 55, 56, 60 persen," ucapnya.

Dari data yang dipaparkan tercatat 5 provinsi dengan realisasi belanja yang paling rendah ada di Papua Barat dengan 55,10 persen, lalu Kepulauan Bangka Belitung dengan 56,61 persen, Maluku Utara dengan 60,77 persen, Papua dengan 62,02 persen, dan Sulawesi Tengah dengan 62,07 persen.

Di tingkat kabupaten, 5 wilayah dengan realisasi belanja yang terendah yakni Kabupaten Sabu Raijua dengan angka 51,60 persen, Kabupaten Mappi dengan 51,72 persen, Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan 51,80 persen, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan 52,12 persen, Kabupaten Barito Utara dengan 52,30 persen.

Kemudian, 5 wilayah di tingkat kota dengan realisasi belanja rendah yaitu Kota Makassar dengan 50,22 persen, Kota Pematang Siantar dengan 54,85 persen, Kota Pare-pare dengan 56,51 persen, Kota Balikpapan dengan 56,66 persen, dan Kota Kediri dengan 57,46 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/05/15412141/mendagri-akan-beri-warning-ke-kepala-daerah-yang-belanjanya-rendah

Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke