Salin Artikel

Saat Jokowi Pidato di Depan Ribuan Relawan, Pramono Anung dan Hasto Pilih Ziarah ke Makam Bung Karno...

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara temu relawan Presiden Joko Widodo bertajuk Gerakan Nusantara Satu yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022) menjadi sorotan beberapa waktu belakangan.

Presiden Joko Widodo hadir langsung dalam acara yang disebut-sebut dihadiri 150.000 relawannya itu. Dia juga menyampaikan pidato soal pemimpin masa depan.

Jokowi mengingatkan relawannya agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang ideal harus memahami perasaan rakyat.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang menurutnya betul-betul memikirkan rakyat. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari fisiknya, antara lain, raut mukanya berkerut serta rambutnya putih.

"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati hati. Lihat juga, lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," katanya.

Sementara, ketika Jokowi tampil di hadapan ratusan ribu massa, elite PDI Perjuangan menggelar agenda lain di tempat yang berbeda.

Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P yang kini menjabat Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung bersama Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto ziarah ke Makam Proklamator RI Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur.

Dalam ziarah itu, hadir pula Ketua DPD PDI-P Jawa Timur Kusnadi dan Wakil Wali Kota Surabaya yang juga kader banteng, Armuji.

Sebelum ziarah, Pramono dan Hasto bersepeda bersama masyarakat peserta Banteng Fondo Ride.

Pramono mengatakan, ziarah ke makam Bung Karno ini dalam rangka menyambut tahun politik 2024. Dia berharap, tahun politik mendatang tetap damai meski ada persaingan.

“Jadi kita bersama-sama nyekar ke Bung Karno karena sebentar lagi tahun depan sudah memasuki tahun politik. Tentunya kita berharap politik yang terjadi di republik ini sesuai dengan harapan founding father, bisa dijaga tetap adem, meskipun ada rivalitas,” kata Pramono dikutip dari laman DPD PDI-P Jawa Timur.

Sementara, Hasto bilang, ziarah ke makam presiden pertama RI itu merupakan panggilan jiwa dan sebagai gerak spiritualitas.

“Sebagai warga bangsa yang memang menempatkan prinsip ketuhanan itu sebagai hal yang hidup, yang diekspresikan dengan penuh dedikasi bagi Tuhan, bangsa, dan negara," katanya.

Gaduh

Acara temu relawan Jokowi sendiri berujung gaduh. Pernyataan presiden soal "pemimpin berambut putih" pada akhirnya menimbulkan beragam spekulasi dan dikaitkan dengan dukungan Jokowi untuk figur tertentu pada Pemilu 2024.

Asumsi publik mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, lantaran Ganjar selama ini dikenal dengan penampilannya yang berambut putih.

Namun, gelaran tersebut riuh bukan hanya karena pidato Jokowi. Dalam acara itu, perwakilan relawan mendeklarasikan "2024 manut Jokowi".

Teriakan "satu periode lagi" dan "tiga periode" juga sempat mewarnai keriuhan acara, meski tak direspons oleh presiden.

Setelah acara selesai, tagar #prankGBK sempat trending di media sosial Twitter. Musababnya, sejumlah peserta mengaku merasa dibohongi karena dalam undangan sebelumnya disebutkan bahwa acara akan dihadiri ulama dan ada kegiatan pengajian, namun faktanya tidak demikian.

Terkait ini, anggota panitia acara, Silvester Matutina, membantah pihaknya membohongi peserta kegiatan tersebut dengan menyampaikan undangan pengajian maupun istigasah.

Menurutnya, panitia tidak pernah menyampaikan adanya istigasah, pengajian, maupun halaqah ulama dalam acara Gerakan Nusantara Satu.

Hanya saja, Silvester mengakui bahwa sebelumnya, ulama Habib Lutfi bin Yahya sempat dijadwalkan hadir, namun entah kenapa tidak jadi.

Silvester pun menduga ada pihak-pihak yang sengaja ingin menggembosi acara dengan menyebarkan informasi keliru soal kegiatan ini.

"Ini upaya penggembosan yang dilakukan pihak tertentu dalam rangka mau menghancurkan acara silaturahmi relawan nusantara," katanya kepada Kompas.com, Senin (28/11/2022).

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Benny meminta Jokowi menggunakan jalur hukum untuk menghadapi pihak yang suka menyerang pemerintah. Di hadapan presiden langsung, dia menyinggung soal "tempur lapangan".

Setelah videonya ramai, Benny memberikan penjelasan. Menurut dia, tak ada yang salah dari pernyataannya.

Benny mengaku geram karena masih ada kubu yang terus menebar kebencian, hoaks, dan fitnah kepada pemerintah, termasuk Jokowi. Padahal, Pilpres 2019 sudah berakhir.

Seharusnya, kata dia, dendam tak perlu dipelihara, apalagi kompetitor Jokowi pada pilpres lalu kini sudah masuk dalam pemerintahan.

“Nah, atas situasi yang terus diganggu dengan cara-cara yang tidak benar itu, masa kita enggak boleh marah?” katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

“Harusnya saya yang marah, dan banyak masyarakat yang marah. Harusnya dihargai dong bahwa kita masih berpikir tentang bangsa ini,” lanjut Benny.

PDI-P Curiga

PDI-P pun tak menyambut baik acara temu relawan Jokowi itu. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto terang-terangan menyesalkan acara tersebut.

Dia menilai, ada elite relawan yang sengaja memanfaatkan kebaikan Jokowi sehingga citra presiden jadi turun.

"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).

Hasto juga bilang, kehebatan kepemimpinan Jokowi di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dikerdilkan hanya karena urusan gegap gempita di GBK. Menurutnya, kepemimpinan Jokowi direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan.

Kendati tak merinci sosoknya, Hasto curiga ada elite relawan yang ingin mengambil banyak hal dari kepemimpinan Jokowi.

"Jika tidak dipenuhi, keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elit tersebut melakukan banyak manipulasi," kata Hasto.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/30/08564811/saat-jokowi-pidato-di-depan-ribuan-relawan-pramono-anung-dan-hasto-pilih

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke