Salin Artikel

Jabatan Panglima TNI untuk Kekuatan Politik Presiden Dinilai Tak Lepas dari Sejarah Orba

JAKARTA, KOMPAS.com - Co-Founder Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) Edna Caroline Pattisina mengatakan, jabatan Panglima TNI untuk menunjukan kekuatan politik seorang presiden tak lepas dari sejarah Orde Baru.

Menurutnya kala itu TNI digunakan sebagai alat politik pemerintah.

“Apalagi kita merujuk Orde Baru ya, itu kan Angkatan Darat (AD) yang menjadi alat politik Presiden Soeharto,” ujar Edna dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Dalam pandangannya, jabatan Panglima TNI sebenarnya tidak dibutuhkan untuk kondisi Indonesia saat ini.

Sebab jabatan itu dibutuhkan ketika negara sedang berperang.

“Tapi kemudian kita merujuk pada sejarah jadi jabatan panglima selalu ada,” ungkapnya.

Di sisi lain, penguasa ingin menjadikan TNI sebagai alat politik karena kedekatannya dengan masyarakat.

Wartawan senior Harian Kompas itu menjelaskan, misalnya, peran TNI yang amat dibutuhkan untuk mengatasi berbagai persoalan masyarakat, seperti pandemi Covid-19 dan membantu penanganan bencana alam.

“Contohnya Covid-19, harusnya yang ada di depan itu dokter dan Kementerian Kesehatan tapi kemudian terjadi masalah segala macem, kemudian TNI yang ada di depan, itu harus diakui,” tandasnya.

Diketahui Presiden Joko Widodo sudah memilih Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI.

Penunjukan itu tertera dalam Surpres calon Panglima TNI yang dikirimkan Istana pada DPR RI, Senin (28/11/2022).

Nantinya jika Yudo lolos fit and proper test yang dilakukan oleh Komisi I DPR, ia bakal menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Pasalnya Andika memasuki masa pensiun sebagai Panglima TNI pada 21 Desember 2022 dan masa pensiun sebagai prajurit pada Januari 2023.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/29/19465651/jabatan-panglima-tni-untuk-kekuatan-politik-presiden-dinilai-tak-lepas-dari

Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke