Salin Artikel

Demokrat-PKS Dinilai Akan Bertahan di Koalisi Perubahan meski AHY dan Aher Tak Jadi Cawapres

Ia mengatakan, kedua partai politik (parpol) itu tak akan hengkang dari koalisi meski petinggi parpolnya tak dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

“Bagi Demokrat dan PKS, berada dalam koalisi ini merupakan kesempatan terbesar untuk nanti masuk dalam pemerintahan setelah 10 tahun ini sebagai oposisi,” kata Bawono kepada Kompas.com, Sabtu (19/11/2022).

Adapun Demokrat terus mendorong agar ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi cawapres.

Sementara itu, PKS ingin mengusung kadernya, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), menempati posisi tersebut.

Pasalnya, kesepakatan politik yang ditawarkan bakal lebih sedikit ketimbang jika bergabung bersama Nasdem.

“Lain hal jika bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), maka mereka sekadar menjadi pengikut koalisi saja, bukan inisiator. Begitu juga bila bergabung dengan koalisi bentukan Partai Gerindra dan PKB,” papar Bawono.

Karena itu, ia memandang keputusan Anies tepat untuk tidak menentukan figur cawapres saat ini.

Selain mematangkan strategi pemenangan dengan menunggu kompetitor dari koalisi parpol lain, lanjut dia, yang menjadi prioritas utama adalah memastikan penjajakan Koalisi Perubahan berjalan lancar.

“Hal itu jauh lebih penting untuk dilakukan Anies dan partai-partai politik pendukung, mengingat berdasarkan data survei, saat ini tingkat popularitas Anies belum mencapai angka 85 persen,” sebut dia.

“Sehingga intensitas safari politik mengelilingi Indonesia harus kian ditingkatkan,” imbuh Bawono.

Seperti diketahui, Koalisi Perubahan tak kunjung dideklarasikan hingga saat ini. Meski begitu, Nasdem, PKS, dan Demokrat terus intens melakukan komunikasi.

PKS dan Demokrat pun disebut mendapatkan godaan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar untuk bergabung dengan KIB.

Namun, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman menegaskan tak berminat untuk bekerja sama dengan KIB.

Sebaliknya, Sohibul justru menawari Golkar untuk bergabung bersama Koalisi Perubahan.

“Ya syukur-syukur kalau mereka tertarik ingin gabung ke sini,” ucap Sohibul saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/19/13520701/demokrat-pks-dinilai-akan-bertahan-di-koalisi-perubahan-meski-ahy-dan-aher

Terkini Lainnya

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke