“Pertama, membangun rantai pasok yang lebih resilien. Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga. Sumber alternatif, rute dan hub logistik baru perlu didukung investasi baru,” kata Jokowi, dikutip dari siaran pers, Jumat.
Menurut Jokowi, hilirisasi adalah kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku.
Jokowi menambahkan, hal lain yang penting untuk mendukung pembangunan rantai pasok adalah pembangunan infrastruktur.
Mengutip data Asian Development Bank, kebutuhan pembiayaan infrastruktur negara berkembang di Asia mencapai 1,7 triliun dollar AS per tahun.
“APEC perlu memobilisasi pembiayaan infrastruktur,” ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini melanjutkan, sektor prioritas kedua adalah kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru.
Sebab, berdasarkan data Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO, sektor kreatif dan budaya menyumbang 3,1 persen PDB global dan 6,2 persen lapangan kerja.
“Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan dan pilar pertumbuhan inklusif karena mendobrak batas geografis, gender, etnis, strata ekonomi dan mendorong pencapaian SDGs,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, ia mendorong APEC mendukung industri kreatif termasuk pariwisata agar lebih resilien termasuk lewat transformasi digital dan pembangunan sumber daya manusia.
“Pada akhirnya, pemulihan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan adalah tujuan akhir kita. Perdagangan dan investasi adalah jembatan kita,” kata Jokowi.
Dalam pertemuan itu, selain pemimpin ekonomi APEC, hadir pula sejumlah pemimpin ekonomi di luar APEC, antara lain, Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/18/18015721/jokowi-ungkap-2-sektor-prioritas-untuk-dorong-pemulihan-ekonomi-global-di