Dalam kegiatan KTT G20, TNI Angkatan Laut mendapat peran sebagai Satuan Tugas Laut yang membagi kekuatannya berdasarkan sektor dengan mengelilingi Pulau Bali.
Selain itu, dilaksanakan pola pengamanan berlapis, mulai dari pantai hingga menjauhi pantai menuju laut dan bersinggungan dengan pola sektor.
Dalam pelaksanannya, 14 KRI yang dikerahkan pun mengelilingi Pulau Bali untuk melakukan pengamanan kegiatan.
Berdasarkan siaran pers Tim Komunikasi dan Media G20, 14 KRI itu meliputi KRI Surabaya-591, KRI RE Martadinata-331, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Tarakan-905, KRI Teluk Banten-516, KRI Malahayati-362, dan KRI Soputan-923.
Kemudian, KRI Karel Satsuit Tubun-356, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Sultan Nuku-373, KRI Fatahillah-361, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, dan KRI Bimasuci-945.
Kapal-kapal ini juga terlibat dalam sailing pass atau salam penghormatan.
Kapal-kapal perang tersebut memuat peluru-peluru berkepala perang dan dalam kondisi siap tempur guna mengawal keamanan laut pada pelaksanaan G20 di Bali.
Tidak hanya itu, TNI Angkatan Laut menerjunkan pasukan elite dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Taifib Marinir, dan Penyelam Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair).
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyampaikan bahwa kapal-kapal perang tersebut telah melaksanakan pengamanan sejak tanggal 6 hingga 19 November mendatang.
“Salah satu tugasnya yaitu melaksanakan hailing terhadap kapal-kapal yang melintas di wilayah ALKI II dan memastikan setiap sektor aman serta tidak ada ancaman bahaya apa pun,” kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/16/17074871/14-kapal-perang-tni-al-kelilingi-pulau-bali-amankan-g20