Ia mengatakan Anies menjadi contoh bahwa elite politik mestinya membuka komunikasi pada siapapun.
Bahkan dengan pihak yang memiliki perbedaan pandangan, dan didukung oleh partai politik (parpol) yang berbeda.
“Bangsa kita ini delapan tahun terakhir terlalu dijejali pandangan kalau beda pendapat harus dimusuhi, beda posisi, harus diganyang,” sebut Herzaky pada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).
“Padahal perbedaan pandangan itu hal biasa, malah anugrah bagi negeri ini,” ujarnya.
Dalam pandangannya, sikap Anies itu sejalan dengan langkah yang ditempuh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Inilah yang ingin kami kembalikan kepada relnya melalui Koalisi Perubahan. Membangun orde kolaborasi, saling menghormati, bukan merepresi atau mengintimitasi yang berbeda,” tandasnya.
Diketahui Anies sarapan bersama Gibran di Solo, Jawa Tengah pagi tadi.
Ia lantas memuji anak sulung Presiden Joko Widodo itu.
Menurut dia, Gibran merupakan figur yang bisa menjangkau semua kelompok masyarakat.
“Semua disapa, silaturahmi pada semuanya, kalau kita bilang adhap asor (rendah hati) beliaunya,” ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memuji kinerja Gibran memimpin Kota Solo.
"Saya sampaikan tadi (Solo) rapi, bersih, mudah-mudahan makin maju. Kita tadi ngobrol kendaraan umum di Jakarta pengembangan kendaraan umum mudah-mudahan bermanfaat," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/15/20133211/anies-bertemu-gibran-demokrat-perbedaan-pandangan-itu-hal-biasa-malah