JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas yang diselenggarakan pada 24 September-7 Oktober 2022 menunjukkan bahwa tingkat keterpilihan atau elektabilitas partai politik non-parlemen meningkat.
Berdasarkan survei ini, elektabilitas partai politik non-parlemen berada di angka 6,9 persen, meningkat dari 5,3 persen pada Januari 2022 dan 6,2 persen pada Juni 2022.
Sementara itu, keterpilihan partai politik parlemen justru turun dari 77,7 persen pada Juni 2022 menjdi 70,6 persen pada Oktober 2022.
Tren penambahan dukungan kepada partai non-parlemen dianggap sebagai sinyal masih besarnya peluang untuk meraih elektabilitas.
Sebab, di sisi lain, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan justru membesar dari 16,1 persen pada Juni 2022 menjadi 22,5 persen pada Oktober 2022.
"Semakin membesarnya angka undecided voters tersebut tentu memberikan catatan tersendiri bahwa memang pilihan publik terhadap parpol masih akan sangat dinamis," tulis peneliti Litbang Kompas Eren Masykurrilla, dikutip dari Kompas.id, Senin (7/11/2022).
Untuk diketahui, sejauh ini ada 9 partai politik non-parlemen maupun partai politik baru yang lolos verifikasi administrasi untuk mengikuti Pemilihan Umum 2024.
Enam partai telah mengikuti pemilu sebelumnya yakni Partai Garuda, Partai Perindo, Partai Hanura, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Buruh.
Adapun tiga partai baru adalah Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Gelombang Rakyat Indonesia, dan Partai Ummat.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistem bertingkat di 34 provinsi se-Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 2,8 persen dalam kondsi penarikan sampel acak sederhana.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/07/07252501/survei-litbang-kompas-keterpilihan-parpol-non-parlemen-terus-meningkat