Salin Artikel

BPKN Buka Posko Pengaduan Kerugian Konsumen Akibat Obat Sirup untuk Anak Besok

JAKARTA, KOMPAS - Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E Halim mengatakan, pihaknya bakal membuka posko pengaduan bagi konsumen yang dirugikan akibat peredaran susu formula dan obat sirup untuk anak.

Hal itu disampaikan pasca mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Ia mengatakan posko pengaduan offline bakal dibuka di Kantor BPKN, Jalan Jambu Nomor 32, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (4/11/2022).

“Kalau (posko) online kita akan buka di seluruh media sosial yang kita miliki, ada Instagram, Twitter, Facebook, TikTok kita akan buka di situ untuk posko pengaduan khusus kasus gagal ginjal akut,” sebutnya.

Rizal menyampaikan BPKN bakal membantu memberikan bantuan hukum untuk konsumen yang merasa dirugikan atas produk susu formula, dan obat sirup untuk anak.

Sebab zat yang terkandung pada beberapa obat sirup anak diduga menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut.

“Kita, BPKN, akan melakukan pendampingan pada sisi bidang perlindungan konsumen,” tuturnya.

Advokasi itu diatur pada Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, di mana konsumen yang dirugikan bisa mendapatkan ganti rugi materi dari pelaku usaha atau produsen.

Ia menegaskan bantuan hukum dari BPKN bakal diberikan pada konsumen yang sedang dalam perawatan, hingga yang meninggal dunia.

“Pendampingan yang maksimal bagi seluruh konsumen atau korban, baik yang dalam masa perawatan, maupun yang sudah meninggal,” imbuhnya.

Diketahui kandungan cemaran etilen glikol pada obat sirup anak diduga menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut yang telah menyebabkan 178 anak meninggal.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan angka kematian itu mencapai 54 persen.

Saat ini jumlah total kasus gagal ginjal akut mencapai 325 kasus.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/03/19384111/bpkn-buka-posko-pengaduan-kerugian-konsumen-akibat-obat-sirup-untuk-anak

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke