Salin Artikel

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi Terkait Pameran Indo Defence 2022

Prabowo mengatakan bahwa Jokowi memberi arahan agar industri pertahanan dalam negeri mendapat kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain.

“Beliau terus memberi arahan agar industri pertahanan kita memanfaatkan kesempatan ini untuk kerja sama sumber-sumber teknologi maju di luar negeri,” kata Prabowo di lokasi.

Prabowo menyebut bahwa teknologi pertahanan saat ini berkembang dengan cepat.

Untuk itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus mengikuti arus perkembangan tersebut.

“Kenyataannya teknologi pertahanan berkembang dengan pesat dan kita harus segera ikuti, dan kita berjuang keras mudah-mudahan kita capai,” tegas dia.

Adapun pameran berskala internasional ini dibuka langsung oleh Jokowi.

Setidaknya ada tiga lokasi yang digelar dalam pameran ini, yakni Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Pangkalan TNI Angkatan Laut Pondok Dayung, dan Apron Selatan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma.

Sebanyak 905 industri pertahanan turut berpartisipasi dalam pameran ini, di mana 105 di antaranya berasal dari industri pertahanan dalam negeri.

Selain itu, pameran ini juga dihadiri oleh 31 delegasi dan 21 pejabat setingkat menteri hingga panglima angkatan bersenjata.

Sementara itu, Direktur Utama PT Napindo Media, Ashatama Arya Seta sebagai pihak penyelenggara pameran mencatat ada 19 Memorandum of Understanding (MoU) di hari pertama acara.

Belasan MoU ini melibatkan industri pertahanan dalam negeri dan luar negeri.

“MoU yang terjadi di hari pertama ada 19 perusahaan yang melakukan MoU kerja sama antara industri dalam negeri dan industri asing dan itu disaksikan langsung oleh Bapak Presiden dan didampingi oleh Bapak Menhan, Panglima dan para Kepala Staf Angkatan,” terang dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/02/18555651/prabowo-ungkap-arahan-jokowi-terkait-pameran-indo-defence-2022

Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke