Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas" Puan Selisih Jauh dari Ganjar, Ini Kata PDI-P

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengomentari terkait hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Ketua DPP PDI-P Puan Maharani selisih jauh dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Adapun dalam Survei Litbang Kompas terkini menunjukkan bahwa elektabilitas Puan berada di angka 1 persen. Ia kalah jauh dari rekannya sesama kader PDI-P, Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 23,2 persen.

Hasto mengatakan, PDI-P terus mencermati dinamika hasil lembaga survei terkait calon presiden dan calon wakil presiden. Bagi PDI-P, kata Hasto, dalam menentukan calon presiden, tentunya melihat dari multidimensi yang ada.

"Tentu saja melihatnya multidimensi, semuanya dicermati, hanya saja ini kan sesuatu hal yang dinamis," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Hasto kemudian mengingatkan bahwa terkait pencapresan di partainya, merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Dia menambahkan, partainya memiliki tim khusus bernama Balitbangpus (Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat). Tim ini bertugas melakukan kajian secara politik terhadap hasil sejumlah lembaga survei.

"Tentu saja partai ini kan punya Balitbangpus untuk melakukan kajian-kajian secara politik dari hasil-hasil survei," ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa PDI-P tidak memikirkan elektoral semata dalam politik. Namun, PDI-P, katanya, tengah fokus menghadapi tantangan utama bangsa saat ini.

"Soal capres-cawapres akan tiba waktunya, Pak Jokowi kan berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober ketika pendaftaran itu dilakukan. Tafsirnya seperti tu. Ya jadi jangan sembrono lah," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Puan Maharani sebagai capres berada di angka 1 persen menurut jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis Rabu, 26 Oktober 2022.

Meski masih minim, elektabilitas Ketua DPP PDI Perjuangan itu merangkak naik dari survei periode sebelumnya. Pada survei yang dirilis Juni 2022, elektabilitas Puan sebesar 0,2 persen. 

Elektabilitas anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu tak terpaut jauh dari Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan elektabilitas 1,2 persen.

Puan juga unggul sedikit dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang elektabilitasnya 0,7 persen.

Dia juga mengungguli dua nama pimpinan partai besar Indonesia, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 0,5 persen, serta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang elektabilitasnya 0,3 persen.

Namun demikian, Puan tertinggal jauh dari Ganjar Pranowo. Menurut survei yang sama, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 23,2 persen.

Angka tersebut naik dari survei sebelumnya yang mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 22 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/26/17474861/survei-litbang-kompas-puan-selisih-jauh-dari-ganjar-ini-kata-pdi-p

Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke