Salin Artikel

PKS Tak Khawatir Suaranya Tergerus Nasdem karena Calonkan Anies Presiden

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid menegaskan bahwa tidak ada kekhawatiran untuk berkoalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Termasuk, dalam hal ini suara PKS akan tergerus oleh Nasdem karena ikut mencalonkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

"PKS partai kader, kami tidak khawatir dengan hal tersebut," kata Kholid saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Ia kemudian menjelaskan bagaimana proses perkembangan komunikasi politik PKS dalam membangun koalisi dengan Nasdem dan Demokrat.

Menurut Kholid, komunikasi itu terus berkembang dan tersusun dengan baik.

"PKS dalam proses tuntaskan poros perubahan bersama Nasdem dan Demokrat. Perkembangannya makin bagus. Progresif," jelasnya.

Meski begitu, ia mengakui, bahwa masih terdapat dinamika dalam rencana mewujudkannya, utamanya terkait siapa yang akan mendampingi Anies sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Namun, PKS yakin hal itu tidak menjadi halangan dan koalisi akan menemukan kesepakatan pada akhirnya.

"Kami opitimistis akan ada titik temu. Akan terbuka jalannya," ucap Kholid.

Terkait tawaran PKB-Gerindra untuk bergabung koalisi, PKS menghormati hal itu.

Akan tetapi, ditegaskan Kholid, PKS akan memprioritaskan Nasdem dan Demokrat sebagai bakal rekan koalisi.

"Terkait tawaran PKB dan Gerindra kami hormati tawaran itu. Pimpinan kami baik sekali hubungannya," pungkasnya.

Sebelumnya, bakal koalisi PKS-Nasdem-Demokrat semakin intensif melakukan komunikasi politik.

Namun, rupanya peluang ketiga partai ini membangun koalisi bisa saja gagal.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menduga, PKS tak akan terima jika Anies Baswedan dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Jika AHY jadi cawapres Anies, kata Ari, PKS berpotensi hengkang dari rencana koalisinya dengan Partai Nasdem dan Demokrat.

"Jika cawapres diambil salah satu dari sekondan Nasdem misalnya AHY dari Demokrat, tentu koalisi Gondangdia akan goyah karena faktor tidak diakomodasinya PKS. PKS rentan keluar dari koalisi," katanya kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Tak hanya itu, Demokrat akan mendulang keuntungan paling besar seandainya AHY dicalonkan sebagai RI-2. Partai berlambang bintang mercy tersebut bakal mendapat coat-tail effect atau efek ekor jas maksimal karena pemimpinnya tampil di panggung pemilihan.

Sementara itu, Nasdem tak mendapat profit yang sama. Oleh karenanya, Ari menduga, Nasdem pun keberatan jika AHY dipilih jadi pendamping Anies.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/26/11430581/pks-tak-khawatir-suaranya-tergerus-nasdem-karena-calonkan-anies-presiden

Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke