Ketiganya adalah Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto, Partai Golkar, dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Pertama secara institusional (Partai Golkar) dilakukan agar soliditas di internal terjaga setelah beberapa waktu sebelumnya digoyang isu elektabilitas yang minim,” kata Agung dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2022).
“Setidaknya dengan mengunci PAN dan PPP dalam KIB mengurangi beban dirinya (Airlangga) untuk kepastian mendapatkan tiket Pilpres,” ujarnya lagi.
Kedua, menurut Agung, menjadi ajang unjuk kekuatan bagi Airlangga Hartarto. Sebab, perayaan HUT Partai Golkar yang dihadiri ratusan ribu kader dari berbagai wilayah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan kata lain, menunjukkan Airlangga punya peran besar membangun kekuatan untuk KIB.
“Bagi mitra-mitra koalisi seperti PAN dan PPP, solidnya Golkar menjadi gambaran bagaimana kuatnya KIB,” ujarnya.
Dampak itu, kata Agung, membuat KIB punya nilai tawar lebih jika berhadapan dengan koalisi parpol lain, atau partai penguasa PDI-P.
Terakhir, kehadiran Jokowi yang juga mengetahui visi misi KIB menunjukkan KIB didukung oleh politik Istana.
Agung memandang KIB ingin menunjukkan pada publik bahwa koalisi ini serius untuk memenangkan Pemilu 2024 dengan narasi memperjuangkan program kerja Jokowi.
“Sekaligus menjawab keraguan banyak pihak bahwa KIB sekedar ‘tempat nongkrong’,” kata Agung.
Diketahui, Jokowi mengikuti rangkaian acara perayaan HUT ke-58 Partai Golkar selama kurang lebih tiga jam.
Tak hanya itu, dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan sejumlah pesan. Salah satunya agar KIB segera mengumumkan capres yang bakal diusungnya.
Jokowi juga sempat memuji Airlangga sebagai figur yang dinilai mumpuni untuk memimpin bangsa ke depan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/22/19563861/hut-partai-golkar-dinilai-ajang-unjuk-kekuatan-airlangga-golkar-dan-kib