Salin Artikel

KPU Dikritik, Dianggap Kurang Libatkan Pemantau dalam Tahapan Pemilu

Sebagai informasi, KPU telah membuka pendaftaran calon peserta Pemilu 2024, dengan total ada 40 partai politik yang mendaftar.

Namun, hanya 24 partai politik yang dinyatakan lolos ke tahap verifikasi administrasi.

Pada tahap verifikasi administrasi, KPU menyatakan hanya 9 partai politik DPR RI yang lolos dan 9 partai politik nonparlemen yang berhak berlanjut ke tahap verifikasi faktual. Sedangkan 6 partai lain dinyatakan gugur.

Sementara itu, Proses verifikasi faktual saat ini masih berlangsung.

"KPU tidak pernah mengundang pemantau pemilu untuk datang dalam setiap tahapan: pendaftaran, verifikasi administrasi, dan verifikasi faktual seperti saat ini," ujar Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

"Kami pemantau, ruang yang pernah kami gunakan adalah di pendaftaran. Itu pun kami inisiatif sendiri," ujarnya menambahkan.

Sebagai informasi, sejauh ini sudah ada 23 lembaga pemantau pemilu yang diakreditasi di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, termasuk KIPP.

Sebanyak 23 lembaga pemantau pemilu itu terakreditasi sebagai pemantau di level nasional.

Kaka menambahkan, karena pemantau pemilu tidak dilibatkan secara langsung oleh KPU, maka mereka tidak bisa menilai kelayakan partai politik yang sejauh ini telah lolos tahapan verifikasi administrasi.

Padahal, menurutnya, hal ini penting bukan hanya pada tataran teknis. Tetapi juga filosofis demokrasi.

"Ini adalah proses yang membentuk atau menentukan sistem presidensial kita. Filosofinya perlu kita pahami, ini bukan sekadar teknis, tapi secara filosofis, bagaimana partai politik pada Pemilu 2024 akan menentukan sistem presidensial dengan multipartai sederhana," ujar Kaka.

"Multipartai sederhana perlu dipahami untuk meyakinkan kita semua sebagai bangsa agar proses penetapan yang dilakukan sebelumnya dari pendaftaran dan verifikasi administrasi dan faktual, itu betul-betul menghasilkan partai yang mengikuti pemilu sesuai undang-undang," katanya lagi.

Kompas.com telah meminta tanggapan Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI Idham Holik. Tetapi, hingga berita ini disusun, belum ada tanggapan.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/21/19012661/kpu-dikritik-dianggap-kurang-libatkan-pemantau-dalam-tahapan-pemilu

Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke