Salin Artikel

Dompet Dhuafa Gandeng KBMB Buka Layanan Kesehatan untuk Puluhan Deportan dari Malaysia

KOMPAS.com - Dompet Dhuafa bersama Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) melalui Pos Sehat Dompet Dhuafa memberikan layanan kesehatan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), terutama yang telah dipulangkan dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Malaysia.

Selain layanan kesehatan, Dompet Dhuafa juga mendorong Pemerintah Indonesia agar lebih proaktif dalam penanganan dan pencegahan proses deportasi atau pemulangan ke negara asal PMI yang tidak manusiawi.

Perwakilan Tim Advokasi Dompet Dhuafa Aslam Syah Muda mengatakan, kondisi darurat dan memprihatinkan dari para deportan menjadi fokus utama Pos Sehat Dompet Dhuafa.

“Ke depan, keberadaan Pos Sehat Dompet Dhuafa akan terus berada di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Nunukan mengingat bahwa deportasi buruh migran Indonesia sudah menjadi agenda rutin pemerintah Malaysia,” imbuhnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

Keberadaan Pos Sehat Dompet Dhuafa, lanjut Aslam, akan terus disempurnakan sebagai solusi tanggap darurat kesehatan deportan.

Ia menjelaskan, Dompet Dhuafa bersama KBMB juga mengajak stakeholder terkait dan masyarakat untuk memperhatikan permasalahan deportasi PMI. Hal ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa yang dialami deportan tidak terulang kembali.

Seperti diketahui, sebanyak 368 PMI telah dipulangkan dari DTI Kota Kinabalu, DTI Sandakan, Papar Kimanis, Mangatal, dan DTI Tawau Sabah, Malaysia pada 12 Oktober 2022 dan 13 Oktober 2022 ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (16/10/2022).

Tercatat sebanyak 135 orang deportan laki-laki dan perempuan dipulangkan dari Tawau, Malaysia.

Sementara itu, sebanyak 233 dipulangkan dari Kota Kinabalu dengan rincian DTI Sandakan sebanyak 65 orang , DTI Kota Kinabalu 57 orang, dan Papar Kimanis 114 orang. Dari jumlah ini, terdapat 173 laki-laki, 45 perempuan, dan anak-anak 15 orang.

Deportasi selalu membawa pilu yang dalam

Adanya pemulangan paksa para PMI tersebut menyebabkan luka cukup dalam, tidak hanya psikis tetapi juga fisik.

Hal tersebut dibuktikan dari hasil pemeriksaan kesehatan Pos Sehat Dompet Dhuafa. Dari hasil pemeriksaan ini sebanyak 78 deportan, yakni 13 pasien perempuan dan 65 pasien laki-laki menderita suatu penyakit berbeda sejak berada dalam penjara maupun DTI Tawau dan Kota Kinabalu.

Tidak sedikit dari para deportan yang menderita sakit dispepsia, hemoroid, myalgia dd, defisiensi gizi, rinitis, cephalgia, ispa, tinea corporis, pioderma, atrofi otot gastroc, scabies, sust tuberculosis, diare, gastritis, Diabetes Melitus (DM), hingga hipertensi.

Dari sekian banyak pasien tersebut, terdapat dua deportan perempuan yang harus dirujuk ke RSUD Nunukan.

Adapun satu pasien rujukan, seorang ibu dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan meninggal.

Pasien lainnya yang juga seorang ibu masih dalam keadaan kritis Ia pun harus terpisah dari anak perempuannya yang masih berusia tiga tahun. Balita ini sementara dalam pengasuhan di Yayasan Aisyiyah Ruhama Nunukan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan.

Menurut keterangan dari beberapa deportan, perlakuan di DTI Mangatal, Kota Kinabalu memang cukup parah.

Selama perjalanan kepulangan, deportan harus menempuh waktu selama 12 jam dengan kondisi kaki dirantai di dalam truk secara berdesakan dengan perut lapar dan haus.

Tak jarang dari deportan juga dalam keadaan sakit, sehingga sesampainya di Nunukan kondisi mereka terlihat lemas dan lesu.

Bahkan, sebagian deportan berjalan dari kapal menuju ruang pendataan pelabuhan Tunon Taka saja harus menggunakan kursi roda. Ada juga yang terpincang-pincang sambil membawa sisa pakaian yang mereka punya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/20/17284991/dompet-dhuafa-gandeng-kbmb-buka-layanan-kesehatan-untuk-puluhan-deportan

Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke