Salin Artikel

DKPP Klaim Akan Gencarkan Pendidikan Etik untuk Badan Ad Hoc Pemilu

Anggota DKPP Ratna Dewi Pettalolo menyampaikan bahwa hal ini merupakan salah satu dari strategi DKPP menekan pelanggaran etik dalam penyelenggara pemilu dari aspek pencegahan.

Menurutnya, DKPP periode 2022-2027 ini akan berfokus pada aspek pencegahan guna menekan perkara etik ini. Sehingga tidak hanya mengurusi pemeriksaan perkara yang masuk.

"Karena ada beberapa permasalahan yang biasanya ditemukan untuk penyelenggara tingkat ad hoc, itu adalah soal pemahaman teknis," ujar Ratna Dewi di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Selasa (11/10/2022).

Ratna Dewi menyebutkan, hal ini umumnya diakibatkan oleh pemberian bimbingan teknis yang tidak memadai dari jajaran di tingkat atas.

"Sehingga terjadi kesalahan-kesalahan di dalam melaksanakan tugas, dan itu berpotensi pelanggaran etik terkait dengan profesionalitas," katanya.

Ratna Dewi mengatakan, perkara etik hampir selalu muncul dalam setiap penyelenggaraan pemilu, terutama di tahun pemilu.

Menurutnya, dalam satu dekade terakhir, DKPP sudah menangani sekitar 1.158 perkara.

Ia juga berharap agar jajaran ad hoc yang direkrut merupakan orang-orang berintegritas tinggi karena banyak masalah yang ditemukan di tingkat ad hoc berkaitan dengan integritas.

"Misalnya melakukan manipulasi suara suara, ada transaksi berkaitan dengan kepentingan-kepentingan mereka yang mau mendapatkan suara," ujar Ratna Dewi.

DKPP disebut perlu mengisi ruang diskusi dan memberikan materi soal pendidikan etik kepada penyelenggara di tingkat kabupaten/kota untuk melakukan rekrutmen ad hoc dengan memperhatikan soal integritas serta rekam jejak dari penyelenggara ad hoc yang nanti akan direkrut.

"Sehingga perlu pendidikan etik secara dini, kemudian secara berjenjang akan kami lakukan," ujarnya lagi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/11/17463661/dkpp-klaim-akan-gencarkan-pendidikan-etik-untuk-badan-ad-hoc-pemilu

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke