Salin Artikel

Pesan Megawati ke Ketua LKPP: Duitnya Banyak di Situ, Jangan Tergoda

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi mengatakan, dirinya mendapat pesan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri untuk berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.

Megawati berpesan agar Hendrar taat asas karena pengelolaan LKPP berhubungan dengan uang dalam jumlah yang besar.

"Hati-hati. Itu duitnya banyak di situ jadi kamu mesti hati-hati, harus taat asas. Kalau perlu matanya ditutup, jangan tergoda hal-hal yang lain," ujar Hendrar menirukan pesan Megawati saat memberikan keterangan pers di Istana Negara (10/10/2022).

"Itu tadi pesannya. Saya akan junjung tinggi integritas," lanjut Hendrar.

Dia pun mengakui jika jabatan Kepala LKPP ini tidak lepas dari kepercayaan Megawati kepada dirinya. Apalagi, Hendrar merupakan kader PDI-P.

"Saya rasa begitu, karena saya menggantikan Pak Anas (Abdullah Azwar Anas) yang juga kader PDI-P," tutur Hendrar.

"Saya ucapkan terima kasih kepada beliau Pak Presiden dan juga Ibu Megawati yang sudah memberi kepercayaan kepada saya di LKPP ini," lanjutnya.

Adapun Hendrar saat ini masih menjadi Wali Kota Semarang.

Terkait status barunya saat ini, Hendrar menuturkan nantinya akan ada surat pemberhentian dari Kementerian Dalam Negeri sebagai wali kota.

Hendrar mengungkapkan, dia telah berkomunikasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian soal surat pemberhentian dirinya.

Nantinya, setelah dia nonaktif sebagai wali kota, posisinya akan digantikan oleh Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu.

"Pak Menteri tadi saya sudah berbicara beliau akan segera proses. Nanti kalau sudah ada pemberhentian saya sebagai wali kota maka akan muncul plt yang otomatis sesuai regulasi itu adalah Wakil Wali Kota Bu Ita (Hevearita)," jelas Hendrar.

"Nanti biar proses itu kita jalani sampai dengan surat pemberhentian wali kota-nya keluar," tuturnya.

Adapun pada Senin pagi, Presiden Jokowi secara resmi melantik Hendrar Prihadi sebagai Kepala LKPP.

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125/TPA Tentang Pengesahan Pelantikan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah.

Pelantikan juga dihadiri sejumlah pejabat negara antara lain Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua BPIP Megawati Soekarnoputri.

Selama ini, publik mengenal Hendrar sebagai Wali Kota Semarang yang telah menjabat selama dua periode.

Selain itu, Hendrar merupakan politikus PDI Perjuangan.

Adapun Hendrar dilantik untuk menggantikan Abdullah Azwar Anas yang merupakan Kepala LKPP sebelumnya yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/10/15393371/pesan-megawati-ke-ketua-lkpp-duitnya-banyak-di-situ-jangan-tergoda

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke