Salin Artikel

PDI-P Ungkap Puan Belum Dapat Arahan Temui AHY

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengungkapkan bahwa Ketua DPP PDI-P Puan Maharani belum mendapat arahan untuk menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Adapun Puan mendapat misi khusus dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk melakukan safari politik dengan mengunjungi semua partai politik.

"Belum ada arahan," ujar Pacul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2022).

Pacul bahkan mengaku kesulitan menjawab saat ditanya perihal keinginan Partai Demokrat yang mau bertemu dengan PDI-P.

Namun demikian, dia mengatakan, Megawati memang memerintahkan Puan untuk mengunjungi semua partai politik.

"Agak susah jawabnya. Tapi kan perintahnya enggak pernah dicabut Ketua Umum ke Mbak Puan, bahwa beliau diminta bertemu para ketua partai, kan gitu," tuturnya.

"Bahwa kemudian AHY sebagai ketua partai menawari seperti itu, ya sah-sah saja," sambung Pacul.

Sementara itu, Pacul mengungkapkan PDI-P akan bertemu dengan Partai Golkar dalam waktu dekat ini.

Setelah Golkar, kata Pacul, masih banyak partai lain yang akan dikunjungi PDI-P.

"(Dalam waktu dekat bertemu) dengan Golkar," ucap Pacul.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, partainya akan menyambut rencana pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Diketahui, saat ini situasi politik antara PDI-Perjuangan dengan Partai Demokrat tengah memanas, menyusul adanya dugaaan kecurangan yang akan muncul saat Pemilu 2024 mendatang.

"Namanya perbedaan dalam dunia politik sudah biasa perdebatan. Kemudian, hubungan kadang dingin, kadang panas ya itu dunia politik," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Dia menambahkan, jika kemudian kedua partai saling mempertahankan prinsip masing-masing, hal itu juga merupakan hal yang wajar.

"Tapi, di tengah itu, silahturahmi politik, kemudian komunikasi politik juga menjadi hal yang baik di mata publik," ujarnya.

Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa AHY sebelumnya juga pernah menemui Puan.

Oleh karenanya, komunikasi antara Puan dan AHY tetap perlu dijaga.


Lebih lanjut, Herman berpandangan bahwa pertemuan antaran Puan dan AHY menunjukkan soal pentingnya demokrasi.

"Bahwa, demokrasi itu jangan dianggap sebuah pertandingan yang kita selalu berseberangan yg selalu bermusuhan," jelasnya.

"Tapi, pertandingan ada saatnya bertanding, ada saatnya juga kita menunjukkan kepada publik juga selesai pertandingan itu, selesai juga persoalannya," sambung Herman.

Diketahui, dalam safari politik PDI-P, Puan telah menemui sejumlah ketua umum partai politik.

Di antaranya seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/30/20375941/pdi-p-ungkap-puan-belum-dapat-arahan-temui-ahy

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke