Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan investigasi dilakukan oleh Inspektorat Jenderal TNI AL bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Untuk investigasi pesawat masih dalam investigasi. Kita sudah libatkan dua orang dari KNKT, kemudian yang memimpin oleh Inspektorat Jenderal Angkatan Laut,” kata Yudo Margono usai menghadiri acara nonton bersama sinetron “Bintang Samudera” di Gedung Balai Samudera, Jakarta, Senin (19/9/2022) malam.
Dalam investigasi ini, Yudo Margono menerangkan, Inspektorat Jenderal TNI Angkatan Laut dan personel KNKT turut meminta keterangan dari saksi-saksi.
Saksi tersebut, misalnya dari personel Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) TNI AL yang melihat jatuhnya Bonanza.
“Saksi-saksi dari KRI yang melihat supaya semuanya tuntas dan menjadi evaluasi kita ke depan dalam operasional pesawat khususnya Bonanza,” ujarnya.
Yudo Margono meyakini bahwa akan ada hasil dari proses investigasi kecelakaan pesawat ini.
Walaupun, menurutnya, tidak mudah menginvestigasi kecelakaan pesawat yang terjadi di lautan.
“Masih berlangsung, masih di sana, nanti pasti ada hasilnya dari investigasi. Memang tidak mudah karena kan di laut,” kata Yudo.
Sebelumnya, pesawat Bonanza sempat dilaporkan hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Rabu, pukul 08.45 WIB, pada 7 September 2022.
Pesawat produksi Amerika Serikat ini terbang dalam rangka latihan antiserangan udara atau Air Defense Exercise (Adex) Siaga Armada II.
Pesawat ini diterbangkan oleh Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Dua Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.
Namun, sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak di antara perairan di Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB.
Kedua penerbang juga ditemukan meninggal dunia dengan posisi duduk terikat sabuk pengaman di bagian kokpit pesawat.
Markas Besar TNI Angkatan Laut kemudian menaikkan pangkat kedua prajurit satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni menjadi Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady dan Letnan Satu Laut (P) Anumerta Dendy Kresna Bhakti.
Judistira merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara 2 Flight II Ron 200 dan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62. Sedangkan Dendy merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara Flight II Ron 600.
Kedua jenazah dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AL di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 9 September 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/20/10162041/tni-al-masih-investigasi-penyebab-jatuhnya-pesawat-latih-bonanza