Salin Artikel

Soal Kebocoran Data, Anggota Komisi I: Apa Perlu Kita Rekrut "Hacker"?

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno atau yang dikenal Dave Laksono meminta pemerintah mengantisipasi keamanan siber dalam menghadapi peretas (hacker) data pribadi yang belakangan marak terjadi.

Bahkan jika diperlukan, Dave menyarankan pemerintah merekrut para hacker untuk keamanan siber. Menurut dia, cara tersebut lebih masuk akal dibanding meminta peretas untuk tidak meretas.

"Seperti yang saya pernah utarakan di rapat dengan Menteri kominfo, kalau kita hanya memohon hacker jangan meng-hack, itu hanya justru mengagregasi dan bahkan membuat amarah mereka malah semakin kencang," kata Dave dalam forum legislasi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).

"Justru harus lebih pandai, bijak, dan pintar. Apa perlu kita rekrut para hacker? Apa perlu kita hire (rekrut) mereka menjadi bagian dari pemerintahan dibanding mereka menyerang?" kata Dave lagi.

Dave mengungkapkan, pemerintah perlu melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Selain dengan kementerian/lembaga (K/L), pemerintah bisa bekerja sama dengan instansi pendidikan untuk merekrut, membina, dan menciptakan programmer baru.

Lewat kerja sama itu, Indonesia tidak akan kekurangan SDM unggul di bidang teknologi.

Orang-orang yang direkrut ini bisa menciptakan sistem baru sehingga kebocoran data tak perlu terjadi lagi.

"Selama aturannya, kepmen-nya (keputusan menteri), perpres-nya (perarturan presiden) atau program pemerintahnya itu tidak dibuat dan tidak di-update dengan teknologi terkini, ya pasti akan terus terjadi kebocoran (data). Karena itu harus ada ketegasan dan kejelasan dari pemerintah," ucap politikus Partai Golkar itu.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, pemerintah perlu membangun jaringan yang lebih kuat dan aman dalam keamanan data. Pasalnya, Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi (PDP) tidak cukup untuk mengatur pengamanan data.

Menurutnya, RUU PDP hanya memberikan kekuasaan atau otoritas hukum kepada pemerintah untuk melakukan pengamanan-pengamanan data.

"Yang lebih penting dan utama adalah pemerintah membangun jaringan yang lebih kuat, jaringan yang lebih aman, protokol yang lebih tegas. Dan yang digunakan di semua kementerian/lembaga atau pun instansi swasta, khususnya PSE-PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik), menjadi pengampu data pribadi kita," ujar Dave.

Sebagai informasi, data pribadi masyarakat yang disimpan oleh kementerian/lembaga bocor. Kebocoran data ini diungkap oleh peretas bernama Bjorka.

Bjorka mengeklaim telah meretas dan membocorkan data-data mulai dari data kartu SIM, KPU, BIN hingga dokumen rahasia Presiden Jokowi.

Pada akhir pekan lalu, Bjorka mengumbar data pribadi sejumlah pejabat yakni Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, serta Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan.

Adapun sejauh ini, untuk melindungi data pribadi, Komisi I DPR dan pemerintah sepakat membawa RUU PDP menuju pengambilan keputusan tingkat II pada Rapat Paripurna yang akan datang.

RUU PDP dibawa ke rapat paripurna dalam rangka pengesahan menjadi undang-undang (UU). Pengambilan keputusan tingkat I sendiri telah dilaksanakan pada Rabu (7/9/2022).

"Jadi sebagaimana kita dengar 9 fraksi menyetujui, pemerintah juga menyetujui agar RUU Perlindungan Data Pribadi ini dibawa pada pembicaraan tingkat dua dalam rapat paripurna DPR untuk disahkan menjadi UU," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/13/19161751/soal-kebocoran-data-anggota-komisi-i-apa-perlu-kita-rekrut-hacker

Terkini Lainnya

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke