Salin Artikel

Wapres: Pertahanan Nasional Mutlak untuk Diperkuat, antara Lain Melalui Bela Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, situasi yang dinamis dan diliputi ketidakpastian membuat pertahanan nasional perlu diperkuat, salah satunya dengan bela negara oleh seluruh warga negara.

Hal ini ia sampaikan saat menyampaikan amanat sebagai inspektur upacara penetapan Komponen Cadangan Tahun Anggaran 2022 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Batujajar, Bandung, Kamis (8/9/2022).

"Di lingkungan strategis internasional dan nasional yang dinamis dan diliputi ketidakpastian seperti sekarang ini, pertahanan dan daya tangkal nasional mutlak untuk kita perkuat, antara lain melalui bela negara oleh seluruh warga negara," kata Ma'ruf, dikutip dari tayangan YouTube Kemhan RI, Kamis.

Ma'ruf mengatakan, hal itu sesuai dengan amanat Pasal 27 Ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 yang menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Ia melanjutkan, tantangan dan ancaman yang makin beragam dan sulit diprediksi menjadi faktor pendorong untuk memperkokoh Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

Ia mengatakan, Sishankamrata melibatkan seluruh sumber daya nasional yang mencakup sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya buatan.

"Keseluruhan sumber daya mesti dipersiapkan sejak dini secara terpadu dan menyeluruh. Salah satu perwujudannya adalah penguatan Komponen Cadangan SDM yang berasal dari rakyat," kata Ma'ruf.

Ma'ruf berpandangan, Komponan Cadangan adalah strategi antisipatif agar bangsa Indonesia siap menghadapi ancaman dan gangguan terhadap kehidupan bangsa.

"Komponen Cadangan juga merupakan salah satu ikhtiar bangsa untuk mempersiapkan kekuatan rakyat sekaligus champions di berbagai bidang yang memiliki dan menunjukkan kecintaan pada tanah air," ujar Ma'ruf.

Diberitakan sebelumnya, Ma'ruf menetapkan 2.974 anggota Komponen Cadangan TNI Tahun Anggaran 2022 di di Lapangan Terbang Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Bandung.

Para anggota Komponen Cadangan itu dibagi menjadi lima batalion yang dilatih di masing-masing matra, yaitu matra darat 450 orang di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) II/Sriwijaya, 500 orang di Rindam VI/Mulawarman dan 500 orang di Rindam XIV/Hasanuddin.

Kemudian, 499 orang matra laut di Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Surabaya, serta 500 orang matra udara di Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pasukan Gerak Cepat (Pusdiklat Kopasgat), Bandung.

Selain itu, 50 orang dilatih di Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Pusdik Kowad) dan 475 orang kadet Unhan di Universitas Pertahanan Republik Indonesia.

Anggota Komponen Cadangan tersebut telah mengikuti serangkaian kegiatan, mulai dari pendaftaran secara sukarela, seleksi, pendidikan latihan dasar kemiliteran (latsarmil) di Rindam-Rindam, dirangkai dengan Latihan Pembulatan Komponen Cadangan di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Jawa Barat.

Upacara penetapan ini turut dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/08/11530151/wapres-pertahanan-nasional-mutlak-untuk-diperkuat-antara-lain-melalui-bela

Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke