Salin Artikel

Kemenkes Sebut Pengadaan Vaksin Cacar Monyet Masih Tahap Penjajakan

Pasalnya hingga kini, pasien yang terkonfirmasi positif cacar monyet di Indonesia baru seorang. Pasien tersebut teridentifikasi mengidap cacar monyet usai melakukan perjalanan dari luar negeri.

Kendati begitu, dia mengaku Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan pengadaan vaksin cacar monyet.

"Kita lagi penjajakan. Kalau memang nanti ternyata berkembang, kita sudah menyiapkan itu," kata Syahril saat menghadiri peresmian Gedung PB IDI di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Syahril mengungkapkan, pengadaan dan peredaran vaksin cacar monyet memerlukan dua tahap persiapan.

Sebelum didistribusikan, vaksin tersebut harus mendapat rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Lalu, vaksin harus mendapat rekomendasi atau izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Adapun hingga kini, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) belum memberi anjuran apapun terkait vaksinasi cacar monyet secara massal.

"WHO belum memberikan anjuran kepada seluruh negara untuk vaksinasi massal seperti halnya Covid-19. Vaksin cacar yang dulu pernah ada tahun 1980 itu masih dinilai efektif. Tetapi negara-negara maju karena (masanya) sudah 40 tahun, mereka mengadakan (vaksinasi) sendiri," ucap Syahril.

Sementara itu, Satgas Cacar Monyet Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) tengah berkonsolidasi dan menyiapkan rekomendasi lanjutan yang berfokus pada tata laksana pemilihan indikasi pemberian vaksinasi dan antivirus.

Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI, Hanny Nilasari, SpKK menyatakan, rekomendasi bakal diberikan kepada Kemenkes untuk memilih vaksin yang terbaik. Namun hingga kini, belum ada rekomendasi yang diberikan satgas. 

"Belum ada yang direkomendasikan karena divisi tata laksana masih akan berkonsolidasi dan memfinalisasi hasil kajiannya itu di hari Kamis malam," ucap Hanny di kesempatan yang sama.

Hanny mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang diacu oleh satgas ketika memberi rekomendasi. Dia ingin vaksin cacar monyet bisa mengakomodasi seluruh populasi yang berkontak erat dengan penderita.

"Mudah-mudahan di hari Jumat saya bisa memberikan lebih update apa yang kami rekomendasikan untuk Kementerian Kesehatan," ucap Hanny.

Sebagai informasi, Kemenkes bakal menyiapkan 10.000 vaksin cacar monyet usai ditemukannya kasus cacar monyet pertama di Indonesia.

Sebanyak 10.000 vaksin tersebut akan disalurkan pada penderita cacar monyet dan yang pernah melakukan kontak erat dengan penderita.

Adapun proses pengadaan vaksin cacar monyet akan melalui rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sedang dilakukan uji klinis.

Kendati cacar monyet sudah menjadi bencana global, Syahril mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) belum memberikan rekomendasi massal.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/30/17220601/kemenkes-sebut-pengadaan-vaksin-cacar-monyet-masih-tahap-penjajakan

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke