Salin Artikel

IPW Duga Oknum yang Menjadi "Beking" Judi "Online" Dapat "Fee" 30 Persen Per Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut pihak yang diduga melindungi atau menjadi ‘beking’ praktik judi online mendapat jatah 30 persen per tahun.

Sugeng mengutip keterangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebut aset judi online mencapai ratusan triliun per tahun.

“Kalau (untuk) perlindungan enggak mungkin hanya 10 persen, menurut saya minimal 30 persen,” kata Sugeng dalam wawancara eksklusif dengan Aiman yang tayang di Youtube Kompas TV, Senin (29/8/2022).

Dalam wawancara itu, Sugeng mengaku mendapatkan informasi bahwa mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diduga menjadi 'beking' atau melindungi praktik judi online.

Menurutnya, hal itu sangat cocok dengan kewenangan Satgasus Merah Putih yang dipimpin Sambo, yakni menindak kasus narkotika, korupsi, tindak pidana pencucian uang, dan information technology (IT). Termasuk di dalam IT adalah judi online.

“Saya pun dapat informasi bahwa Sambo itu diduga melindungi praktik judi online,” ujar Sugeng.

Sugeng mengatakan, dugaan pembagian hasil 30 persen mengacu pada pengalamannya menjadi advokat selama puluhan tahun.

Ketika menangani suatu kasus dan melindungi kepentingan hukum klien dengan biaya dan usaha penuh dari timnya, maka pihaknya bisa mendapat fee 40 persen.

Akan tetapi, dalam kasus judi online ia menduga pihak yang menjadi ‘beking’ mendapat jatah 20-30 persen. Dengan estimasi keuntungan per tahun mencapai Rp 100 triliun, maka fee yang didapatkan ‘beking’ tersebut mencapai Rp 20 triliun per tahun.

“Ini 30 persen atau 20 persen lah, Rp 20 triliun,” tutur Sugeng.

Selain itu, Sugeng juga percaya diagram Konsorsium 303 yang berisi jaringan mafia judi dan melibatkan sejumlah petinggi Polri bukanlah hoaks.

Menurutnya, diagram itu mirip dengan skema yang biasa digunakan polisi untuk memaparkan kasus.

“Pasti internal, saya yakin itu,” kata Sugeng.

Sebelumnya, isu dugaan judi online yang melibatkan sejumlah petinggi polri mencuat setelah diagram Konsorsium 303 tersebar di media sosial.

Dalam diagram itu, Ferdy Sambo berada di puncak jaringan mafia judi. Ia disebut sebagai ‘kaisar Sambo’.

Isu Konsorsium 303 terus menjadi sorotan hingga akhirnya menjadi pertanyaan sejumlah anggota DPR kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sigit kemudian mengatakan pihaknya sedang mendalami dugaan judi online yang melibatkan anggota Polri.

Sementara itu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan aset praktik judi online mencapai ratusan triliun per tahun.

Ia juga menyebut uang judi online tersebut mengalir hingga ke oknum Polri.

"Oknum (kepolisian) sih ada juga yang terdeteksi. (Selain itu ada juga) ibu rumah tangga, pelajar, dan lain-lain," ujar Ivan saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Senin (29/8/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/30/09275301/ipw-duga-oknum-yang-menjadi-beking-judi-online-dapat-fee-30-persen-per-tahun

Terkini Lainnya

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke