Salin Artikel

PDI-P Singgung Koalisi dengan Gerindra, Wacana Duet Prabowo-Puan Dipertimbangkan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, wacana duet Prabowo Subianto dengan Puan Maharani pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 masih terbuka lebar.

Ini terlihat dari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut partainya berpeluang berkoalisi dengan partai-partai pengusung Jokowi saat ini, salah satunya Gerindra.

"Rencana negosiasi ini seolah membuka kembali wacana pengusungan pasangan Prabowo-Puan," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Menurut Umam, koalisi PDI-P dengan Gerindra masih memungkinkan kendati partai pimpinan Prabowo Subianto itu telah meresmikan koalisinya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sejauh ini, koalisi Gerindra-PKB belum memiliki calon wakil presiden (cawapres). Hanya Prabowo yang telah mendeklarasikan diri hendak maju kembali sebagai calon presiden (capres).

Jika wacana duet Prabowo-Puan terealisasi, kata Umam, maka ambisi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk melenggang ke panggung pilpres bakal kandas.

"Bagi Gerindra dan PKB, langkah renegosiasi berpotensi membuyarkan rencana koalisi, mengembalikan relevansi pasangan Prabowo-Puan, sekaligus berpeluang menggagalkan pencawapresan Muhaimin," ujarnya.

Umam berpendapat, lewat pernyataan sekjennya, PDI-P tampak ingin menata ulang peta koalisi Pilpres 2024 yang kini sudah mulai terbentuk.

Sebabnya, beberapa partai koalisi Jokowi sedianya sudah membentuk kongsi masing-masing.

Gerindra berkoalisi dengan PKB, sedangkan Golkar bekerja sama dengan PPP dan Partai Amanat Nasional (PAN) lewat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Kendati pernyataan Hasto soal terbukanya peluang koalisi dengan beberapa partai sedikit terlambat, menurut Umam, peluang perubahan peta koalisi masih sangat mungkin terjadi.

Sebab, selain belum ada nama capres-cawapres final, besarnya suara PDI-P pada pemilu sebelumnya juga bisa menjadi daya tarik partai-partai untuk bekerja sama.

Namun demikian, ini juga bergantung pada capres atau cawapres yang ditawarkan oleh PDI-P.

Sejauh ini, beredar dua nama yang disebut-sebut berpotensi dicalonkan partai banteng, yakni Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang merupakan putri mahkota partai, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang punya elektabilitas tinggi.

"Bisa saja PDI-P memainkan dua kartu, dengan mengusung Puan di satu sisi dan juga mendorong Ganjar di sisi lain melalui gerbong lain," kata dosen Universitas Paramadina itu.

Sebelumnya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan partainya berpeluang besar berkoalisi dengan partai politik yang saat ini mengusung Presiden Jokowi. Koalisi yang dimaksud adalah untuk menyambut Pilpres 2024.

"Tidak hanya dengan Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kemudian dengan Golkar. Pendeknya dengan seluruh parpol yang mengusung Pak Jokowi," ujar Hasto di Sekolah PDI-P, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2022).

Hasto mengatakan, partainya dekat dengan partai-partai yang saat ini mendukung pemerintahan Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/19/08034081/pdi-p-singgung-koalisi-dengan-gerindra-wacana-duet-prabowo-puan

Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke