Salin Artikel

Dasco: Rapimnas Gerindra Berjalan Gembira, Tak Ada Dinamika

Ia menyebut tak ada dinamika selama berlangsungnya rapimnas di hari pertama.

“Saya pikir tadi Rapimnas berjalan dengan sangat lancar, suasana begitu hangat dan gembira. Oleh karena itu saya pikir tidak ada dinamika-dinamika dan berjalan Insya Allah sampai selesai dengan lancar,” kata Dasco di sela-sela Rapimnas di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022) sore.

Dalam pelaksanannya, Dasco mengatakan, sebanyak 34 dewan pimpinan daerah (DPD) dan organisasi sayap partai telah menyampaikan aspirasinya.

Aspirasi tersebut tak lain adalah meminta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“34 Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra seluruh indonesia sudah bulat untuk mencalonkan Pak Prabowo sebagai calon presiden dari Gerindra tahun 2024,” terang dia.

Pantauan Kompas.com, pelaksanaan rapimnas tengah diistirahatkan sekitar pukul 18.00 WIB.

Banyak para kader yang memanfaatkan waktu istirahat di luar gedung pelaksanaan Rapimnas.

Menurut rencana, rapimnas akan kembali dilanjutkan pukul 19.00 WIB dengan agenda mendengarkan jawaban Prabowo atas aspirasi kader.

“Saat ini seluruh peserta break isoman untuk kemudian masuk kembali pukul 19.00 WIB untuk mendengarkan jawaban dari Pak Prabowo Subianto,” kata Dasco.

Adapun Rapimnas digelar pada 12-13 Agustus 2022.

Pada hari pertama, agenda rapimnas yakni mendengarkan jawaban Prbaowo terkait aspirasi kader untuk maju dalam Pilpres 2024.

Sementara, pada hari kedua rapimnas dilaksanakam penandatanganan piagam deklarasi koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/12/18533881/dasco-rapimnas-gerindra-berjalan-gembira-tak-ada-dinamika

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke