Salin Artikel

Komnas HAM Akan Periksa TKP Penembakan Brigadir J Setelah Periksa Irjen Ferdy Sambo dan Istrinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengungkapkan alasan Komnas HAM belum juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam perkara penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Beka menjelaskan, Komnas HAM saat ini masih terus mengumpulkan keterangan dan bahan yang bisa menjelaskan peristiwa yang terjadi di TKP, termasuk orang-orang di sekitar Irjen Ferdy Sambo.

"Komnas HAM belum sampai olah TKP, kenapa belum olah TKP karena kami menganggap bahan-bahan yang kami kumpulkan dari orang-orang di sekitar Ferdy Sambo belum selesai semuanya," ujar Beka dalam acara Aiman di Kompas TV, Senin (1/8/2022) malam.

Beka mengatakan, Komnas HAM akan melakukan olah TKP setelah mendapat keterangan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Chandrawathi.

"Setelah kami mendapat itu semua (keterangan), mendapat keterangan dari irjen Ferdy Sambo dan istrinya, kami baru olah TKP," papar Beka.

Beka juga menjelaskan, keterangan yang dikeluarkan oleh Komnas HAM bisa saja berbeda dari keterangan yang dipublikasikan pihak kepolisian, khususnya keterangan awal yang dipublikasi pada 11 Juli oleh Mabes Polri.

Sebab Komnas HAM, ujar Beka, memulai penyelidikan tersebut di titik yang berbeda yaitu dari pihak keluarga Brigadir J, kemudian hasil forensik jenazah hingga data CCTV.

Dia juga memastikan, Komnas HAM bergerak dengan cara independen sehingga ada kemungkinan perbedaan dengan keterangan yang dikeluarkan Polri.

"Mungkin berbeda, kenapa berbeda karena jelas kami melakukan penyelidikan independen," kata Beka.

"Terus kami titik mulainya berbeda, kami memulai dari keluarga Brigadir J dan orang-orang terdekat, kemudian terkait dengan jenazah, baru kemudian forensik, ajudan sampai sekarang CCTV," pungkas dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/02/13550461/komnas-ham-akan-periksa-tkp-penembakan-brigadir-j-setelah-periksa-irjen

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke