Hal ini disampaikan Ma'ruf saat memberikan tausiyah dalam acara zikir dan doa kebangsaan 77 tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8/2022) malam.
"Ini juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah karena kita sebagai orang yang beragama pantas untuk memanjatkan tasyakurat karena banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita semua, utamanya nikmat kemerdekaan," kata Ma'ruf, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Ma'ruf mengatakan, saat berada dalam kegelapan penjajahan, Allah memberikan cahaya bagi Indonesia dengan kemerdekaan.
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu menuturkan, umat Islam di Indonesia juga wajib mensyukuri, menghargai, dan berterima kasih kepada mereka yang berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.
"Ketika ada usaha, ada ikhtiar untuk keluar dari penjajahan, melakukan perjuangan Allah pun memberikan inayahnya, pertolongannya untuk menjadi bangsa yang merdeka," ujar Ma'ruf.
Ia pun berpesan kepada seluruh umat Islam untuk menjaga bangsa Indonesia tetap utuh dengan menghindari perselisihan, permusuhan, dan rasa saling membenci.
"Jangan sampai allah kemudian mencabut menghilangkan cahayanya dan meninggalkan kita dalam kegelapan karena kita saling berselisih, karena kita saling membenci dan saling bermusuhan," kata Ma'ruf.
"Kalau itu terjadi, pasti cahaya terang yang kita dapatkan kemerdekaan ini tentu akan kembali gelap, ini adalah kewajiban kita semua," ujar dia.
Adapun acara zikir dan doa kebangsaan malam ini merupakan salah satu acara dari rangkaian Bulan Kemerdekaan Tahun 2022 yang akan berlangsung selama bulan Agustus untuk memperingati hari ulang tahun ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/01/20401081/ajak-umat-islam-bersyukur-wapres-banyak-nikmat-allah-berikan-utamanya