Salin Artikel

Mantan Presiden dan Wapres Diundang Hadiri Upacara Kemerdekaan di Istana

JAKARTA, KOMPAS.com - Para mantan presiden dan wakil presiden akan diundang untuk mengikuti upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia secara langsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2022 mendatang.

Diketahui, selama dua tahun terakhir para mantan presiden dan wakil presiden mengikuti upacara tersebut secara virtual akibat kondisi pandemi Covid-19 yang membuat upacara di istana hanya diikuti segelintir pihak.

"Tentunya kami semua undang untuk hadir di Istana tapi karena dalam pandemi ini kita juga membuka ruang untuk hadir secara online," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022).

Bey menyatakan, pihaknya mempersilakan para mantan presiden dan wakil presiden untuk mengikuti upacara secara langsung di istana maupun online di tempat masing-masing.

"Untuk kehadiran sangat bergantung pada keputusan Bapak-bapak dan Ibu semua, itu saja, tapi kami juga tetap menghadirkan secara virtual, kami membuka opsi itu," kata dia.

Bey menambahkan, pihaknya juga menyiapkan wawancara dengan para mantan presiden dan wakil presiden agar mereka bisa memberikan testimoni dan pesan kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun ini kembali digelar secara terbuka.

Ia mengatakan, upacara tersebut akan dihadiri oleh para pejabat negara dan dapat diikuti masyarakat umum.

"Tahun ini di lingkungan Istana penyelenggaraan 17 Agustus sudah mulai terbuka. Dan kami akan undang para menteri, para ketua lembaga dan juga beberapa petinggi, perwira tinggi TNI, Polri," ujar Heru.

Ia menyebutkan, istana membuka kuota sekitar 2.000 warga yang dapat hadir di Istana Merdeka untuk upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan HUT ke-77 RI.

Kemudian sekitar 2.000-3.000 orang warga dapat hadir di Istana Merdeka pada upacara penurunan bendera pada sore hari.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/01/13155691/mantan-presiden-dan-wapres-diundang-hadiri-upacara-kemerdekaan-di-istana

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke