JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebutkan, Indonesia mengantongi kesepakatan investasi lebih dari Rp 100 triliun dari 10 perusahaan asal Korea Selatan yang ditemui Presiden Joko Widodo pada Kamis (28/7/2022).
"Dari 10 perusahaan tersebut, telah menghasilkan kesepakatan dengan total nilai investasi sebesar Rp 100,69 triliun atau 6,72 miliar dollar AS," kata Bahlil dalam keterangan pers, Kamis malam, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Bahlil membeberkan, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor manufaktur, industri baja, petrokimia, baterai listrik, pabrik kaca, serta pakaian dan sepatu.
Sebagian besar investasi tersebut rencananya akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2023 meski ada pula yang dimulai pada kuartal keempat tahun ini.
Balil pun menegaskan, komitmen investasi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya melayani investasi dari satu negara tertentu.
"Investasi di Indonesia tidak hanya dimonopoli oleh salah satu negara tertentu, ini penting agar persepsi atau hoaks yang terjadi bahwa seolah-olah kita hanya mendahulukan atau memberikan karpet merah kepada satu negara tertentu itu terjadi," kata Bahlil.
Ia menyatakan, dalam isu ekonomi, Indonesia menganut asas bebas aktif sehingga akan melayani semua negara yang hendak berinvestasi di Indonesia selama mengikuti aturan yang berlaku.
"Negara mana yang siap untuk mendatangkan duitnya dengan mematuhi aturan dan kaidah-kaidah norma yang ada di Indonesia maka semuanya kita akan layani," ujar Bahlil.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/28/21053391/bahlil-sebut-indonesia-kantongi-investasi-rp-100-triliun-dari-10-perusahaan