Salin Artikel

DPR Minta Kemenag Evaluasi Pesantren Imbas Maraknya Kasus Kekerasan Seksual

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto meminta Kementerian Agama (Kemenag) melakukan evaluasi atas maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren.

"Saya minta Kementerian Agama melakukan evaluasi secara menyeluruh, sekarang ada apa, banyak sekali muncul ke permukaan kekerasan seksual di lingkungan pondok," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Menurut dia, beberapa hal yang perlu dievaluasi antara lain terkait hubungan antara guru dan santri, baik dari segi pengawasan maupun metode belajarnya.

Yandri menuturkan, Komisi VIII sudah sejak lama meminta Kemenag untuk mengevaluasi maraknya kasus kekerasan seksual di pondok pesantren karena khawatir masih banyak kasus yang belum terkuak.

"Kemudian termasuk mungkin lingkungan sekitar pesantren itu, pengawasan dari luar pesantren. Jadi bukan tiba masalah, tiba akal, tidak," kata Yandri.

Wakil Ketua MPR itu menekankan, meski perbuatan kekerasan seksual itu hanya dilakukan segelintir oknum, hal itu tetap harus ditangani secara serius.

Ia mengusulkan agar masyarakat sekitar juga dapat terlibat mengawasi kegiatan di lingkungan pesantren karena selama ini hal itu belum diatur dalam Undang-Undang Pondok Pesantren.

"Mungkin perlu dibuat metode atau cara sehingga di samping Kementerian Agama, para pihak yang lain termasuk wali santri, penduduk di sekitar, atau tokoh masyarakat itu bisa melakukan pengawasan secara kontinu kepada pondok pesantren," kata politikus PAN itu.

Salah satu kasus kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren yang menjadi sorotan adalah pencabulan terhadap belasan santriwati Pondok Pesantren Pondok Pesantren Riyadhul Jannah, Depok.

Polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, terdiri dari tiga orang ustaz dan satu santi senior.

Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, para tersangka belum ditahan oleh polisi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/27/17471601/dpr-minta-kemenag-evaluasi-pesantren-imbas-maraknya-kasus-kekerasan-seksual

Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke