JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memberikan tanggapan atas penangkapan enam orang warga negara asing (WNA) yang diduga intelijen di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.
Menurutnya, pemerintah menunggu hasil penyelidikan kasus ini.
"Itu sudah ditangani oleh aparat ya. Nanti kita tunggu saja hasilnya (penyelidikan)," ujar Moeldoko di Bina Graha, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Marinir Ambalat XXVIII TNI Angkatan Laut menangkap enam orang yang diduga intelijen di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Rabu (20/7/2022).
Keenam orang yang diduga intelijen asing tersebut tiga di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan inisial EW (23), TR (40), dan YY (40).
Sedangkan tiga lainnya adalah Warga Negara Asing (WNA) dengan dua orang berinisial LBS (39) dan HJK (40) asal Malaysia serta JDB (45) asal China.
Keenamnya diduga intelijen karena melakukan pemotretan terhadap obyek vital negara di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Terkait penangkapan enam orang itu, Kepala Kantor Imigrasi Nunukan Washington Saut Dompak Napitupulu mengatakan ketiga WNA beralasan sedang melakukan survei lahan.
Menurut WNA tersebut, survei lahan itu menjadi salah satu lokasi rancangan pembangunan jembatan.
Jembatan yang dimaksud nantinya akan menjadi penghubung antara wilayah Tawau di Malaysia, Pulau Sebatik Malaysia, dan Sebatik Indonesia.
Ketiganya saat melakukan survei lokasi untuk pembangunan jembatan tersebut ditangkap karena diduga sebagai mata-mata.
"Dalam denah plan pembangunannya, jembatan tersebut nanti dibuat bercabang. Satunya berujung di Sebatik wilayah Malaysia, dan satu lagi di Sebatik Indonesia," ujar Washington dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/7/2022).
Namun demikian, menurut Washington, sejauh ini belum ada pemberitahuan resmi akan adanya proyek pembangunan jembatan yang dijadikan alasan oleh para warga China dan Malaysia tersebut.
Meskipun sebelumnya dia menyebut pernah terdengar isu bahwa Malaysia akan membangun jembatan seperti alasan ketiga WNA tersebut.
"Banyak kejanggalan yang masih butuh pendalaman. Kami terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap mereka," kata Washington.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/26/06441711/6-orang-diduga-intelijen-asing-di-kaltara-moeldoko-sudah-ditangani-kita