JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi menilai, pemberian vaksinasi dosis keempat perlu dipertimbangkan untuk mengatasi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini.
kembali meningkat. Data Satgas Penanganan Covid-19 pada 22 Juli 2022 pukul 12.00 menunjukkan angka kasus positif bertambah 4.834, sehingga angka kumulatif kasus Covid-19 menjadi 6.159.328.
Dari angka kumulatif tersebut, terdapat 5.964.196 kasus dinyatakan sembuh, 38.239 kasus aktif dan 156.893 meninggal dunia.
Peningkatan kasus tersebut menjadi perhatian Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman. Dia menilai, saat ini perlu dipertimbangkan soal vaksinasi Covid-19 dosis keempat.
Dicky berpandangan, dosis keempat bisa diberikan untuk beberapa kelompok masyarakat mengingat lonjakan kasus disebabkan mutasi virus Corona yang sangat cepat.
"Pada beberapa kelompok penting untuk mendapatkan (vaksinasi) dosis keempat," ucap Dicky, Kamis (21/7/2022).
Beberapa kelompok yang perlu dipertimbangkan yaitu lansia, orang dengan komorbid, dan petugas pelayanan publik.
Ia mengatakan, mutasi virus Covid-19 dapat menurunkan efisiensi vaksin sehingga dosis ketiga dianggap tak cukup mumpuni.
"Sekarang tiga dosis pun sudah terancam menurun lagi ini efektivitasnya dalam memberikan proteksi," papar dia.
Cakupan dosis ketiga masih minim
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, pemberian vaksinasi dosis keempat sulit diterapkan.
Sebab, cakupan vaksinasi dosis ketiga masih sangat minim. Untuk itu, pemerintah sedang mengupayakan agar cakupan dosis ketiga bisa lebih baik.
"Sampai saat ini pemerintah masih mendorong cakupan booster pertama," ujar Maxi, Jumat (22/7/2022).
Salah satu kebijakan pemerintah untuk mendorong vaksin ketiga adalah kewajiban booster untuk syarat masuk mal dan perkantoran yang berlaku mulai 17 Juli.
Kendati begitu dia tak memungkiri vaksin dosis keempat bisa saja menjadi opsi lanjutan. Untuk itu dia meminta masyarakat segera mengakses vaksinasi dosis ketiga di sentra-sentra vaksinasi yang telah tersedia.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat yang sudah lengkap divaksin dosis kedua untuk datang ke tempat vaksinasi (mendapat vaksin dosis tiga) untuk meningkatkan antibodinya menghadapi kasus Covid-19 yang cenderung naik saat ini," tutur dia.
Adapun hingga Kamis (21/7/2022) pukul 18.00 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 202.103.683 atau 97,04 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 169.719.432 atau 81,49 persen.
Kemudian, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 53.891.018 atau 25,88 persen.
Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi yakni sebanyak 208.265.720 orang, terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia (lansia), petugas publik, masyarakat rentan, dan anak-anak usia 12-17 tahun.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/23/10525021/kasus-covid-19-meningkat-vaksinasi-dosis-keempat-untuk-lansia-dinilai