Salin Artikel

Hasto Sebut Ada Partai Elektoralnya Turun Usung Kader Parpol Lain, Sindir Nasdem?

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai, pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal adanya partai politik dengan elektoral rendah yang berupaya mengusung kader parpol lain ditujukan untuk Partai Nasdem.

Firman menduga, sindiran ini dilayangkan Hasto merespons bursa calon presiden (capres) Nasdem yang turut memasukkan nama Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P, Ganjar Pranowo.

"Kita bisa menduga ke arah situ. Bahwa ini adalah bagian dari respons seorang Sekjen PDI-P terhadap fenomena yang hari ini ada," kata Firman kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Menurut Firman, gelagat keretakan hubungan PDI-P dengan Nasdem sudah terlihat beberapa waktu belakangan, apalagi ketika Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan nama Ganjar sebagai satu dari tiga calon presiden yang akan mereka usung.

Meski PDI-P hingga kini belum menjajaki partai-partai lain, tampaknya partai banteng itu tak akan mempertimbangkan Nasdem.

Di sisi lain, Nasdem sendiri dinilai punya banyak pertimbangan sebelum akhirnya melirik Ganjar. Bagi Firman, tak ada yang salah dengan langkah Nasdem memasukkan nama kader PDI-P itu ke bursa capres.

Sebab, konvensi calon presiden partai pimpinan Surya Paloh tersebut bersifat terbuka.

"Justru menurut saya, sebetulnya kenapa Pak Hasto ini dalam beberapa kali statement itu memancing-mancing satu polemik, satu hal yang saya kira enggak perlulah begitu," ucap Firman.

"Apakah ini memang cerminan overconfidence (terlalu percaya diri), atau justru ada kekhawatiran, kita enggak tahu," tuturnya.

Menurut Firman, Nasdem sendiri sedianya berupaya mendengarkan aspirasi kader di daerah yang ingin mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Dia mengatakan, setiap partai punya hak untuk mengusulkan calon pemimpin yang dikehendaki kadernya.

Namun demikian, melihat respons dari pihak-pihak terkait, lanjut Firman, tak menutup kemungkinan ke depan aksi saling sindir antara PDI-P dan Nasdem terus berlanjut.

"Saya kira pesan ini akan menjadi lebih biasa ke depan, saling sindir, saling menyerang secara halus karena memang suatu persoalan yang kelihatan juga di permukaan," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya tak ingin terburu-buru dalam menentukan tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Dia pun menyindir partai politik yang sudah memutuskan mengusung capres, tetapi mencomot kader partai lain.

"Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).

Hasto tak menjelaskan partai yang dia maksud. Namun, spekulasi publik tertuju pada Nasdem.

Pasalnya, sejak pertengahan Juni lalu, Nasdem telah mengumumkan tiga nama calon presiden pada bursa pilpres mereka. Salah satu yang hendak dicalonkan yakni Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P, Ganjar Pranowo.

Dua lainnya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/19/14491971/hasto-sebut-ada-partai-elektoralnya-turun-usung-kader-parpol-lain-sindir

Terkini Lainnya

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke