Salin Artikel

Presiden Diminta Pilih Pansel Capim KPK yang Tak Punya Konflik Kepentingan Saat Cari Pengganti Lili Pintauli

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo disarankan untuk mengisi panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK dengan orang-orang yang tidak memiliki konflik kepentingan.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi UGM Zaenur Rohman mengungkit kinerja Pansel tahun 2019 yang justru meloloskan Lili Pintauli Siregar sebagai salah satu kandidat pimpinan KPK. 

Belakangan, diketahui bahwa Lili mengundurkan diri setelah dua kali tersandung persoalan etik.

"Saya ingin memberi masukan kepada presiden ketika menyusun Pansel, Panselnya juga harus yang tidak punya konflik kepentingan," kata Zaenur saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Ia menyarankan agar pansel yang dibentuk Presiden kelak untuk mencari pengganti Lili, diisi oleh pakar yang memiliki latar belakang beragam serta kredibilitasnya tak dipertanyakan lagi.

Zaenur juga mengingatkan agar Jokowi tidak memilih anggota pansel yang diduga memiliki kedekatan dengan pihak-pihak tertentu.

"Ada beberapa catatan khusus terhadap Pansel (2019)," ujar Zaenur.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar mengundurkan diri sesaat sebelum sidang atas dugaan pelanggaran etik yang ia lakukan digelar. Padahal masa jabatannya masih berlangsung hingga 2023.

Lili dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK karena diduga menerima gratifikasi dari pihak Pertamina. Ia mendapatkan fasilitas tempat menonton MotoGP Mandalika dan penginapan mewah dengan nilai total Rp 90 juta.

Namun, belum sempat dugaan pelanggaran itu dibuktikan, Dewas menyatakan sidang etik itu gugur dan dihentikan.

Selain dugaan gratifikasi ini, Lili juga pernah dinyatakan melanggar etik karena menjalin komunikasi dengan pihak yang sedang berperkara dengan KPK.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/13/12501501/presiden-diminta-pilih-pansel-capim-kpk-yang-tak-punya-konflik-kepentingan

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke