Salin Artikel

LIVE GASPOL HARI INI: Kepercayaan Publik Terus Turun, KPK Kian Tumpul?

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi terus menyita perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir.

Beberapa waktu lalu, sejumlah lembaga survei menyatakan bahwa kepercayaan publik terhadap lembaga yang dipimpin Firli Bahuri dkk ini berangsur-angsur turun. Padahal sebelumnya, Komisi Antirasuah menjadi salah satu lembaga dengan tingkat kepercayaan publik yang tinggi.

Berdasarkan survei Indikator Politik misalnya, kepercayaan publik terhadap KPK pada Juni 2022 hanya sebesar 49,8 persen. Padahal, ketika masih dipimpin oleh pimpinan sebelumnya, kepercayaan publik terhadap lembaga ini masih mencapai 84,8 persen pada tahun 2018.

Kepercayaan publik terhadap KPK masih di bawah Polri (66,6 persen), Kejaksaan Agung (60,6 persen), dan pengadilan dengan 51,1 persen.

Hasil yang sama juga ditunjukkan berdasarkan survei Litbang Kompas.

Pada Juni 2022, kepercayaan publik terhadap KPK hanya 57 persen. Padahal pada April 2021, kepercayaan publik masih mencapai 70,9 persen. Lalu sempat turun menjadi 68,6 persen pada Oktober 2021.

Pada Januari 2022, kepercayaan publik sempat naik menjadi 70,9 persen, sebelum akhirnya terkoreksi jauh hingga 14 persen pada survei terbaru.

Ada beberapa indikasi yang disinyalir menjadi penyebab turunnya kepercayaan publik terhadap KPK. Mulai dari jumlah operasi tangkap tangan (OTT) yang terus menurun dari tahun ke tahun.

Dari 30 OTT yang sempat tercatat pada 2018, lalu turun menjadi 21 OTT pada 2019 dan hanya 7 OTT pada 2020. Tahun 2021, KPK bahkan hanya melakukan 5 OTT sepanjang tahun.

Selain itu, kasus yang digarap KPK pun realtif lebih "sepele" dibandingkan Polri Kejagung yang menangani kasus-kasus besar. Kejagung, contohnya, menggarap kasus Jiwasraya dan Asabri, sedangkan Polri berani menindak jenderalnya sendiri.

Salah satu perkara di Komisi Antirasuah yang hingga kini masih mendapat sorotan kelompok masyarakat sipil yakni belum tertangkapnya Harun Masiku, politikus PDI Perjuangan, meski sudah lebih dari 900 hari dinyatakan buron.

Sementara dari sisi internal, KPK periode ini juga banyak diterpa oleh isu-isu negatif yang tak berkaitan dengan kasus korupsi.

Sebut saja pemecatan puluhan pegawai KPK yang tak lolos TWK pada tahun lalu, hingga persoalan etik yang diduga dilakukan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.

Belakangan, Lili menyatakan mengundurkan diri sebagai insan KPK, Senin (11/7/2022). Akibat dari mundurnya Lili, proses sidang etik yang sedang berlangsung di Dewan Pengawas KPK pun gugur.

Bagaimana KPK menyikapi rendahnya kepercayaan publik terhadap lembaga ini?

Simak pembahasan mengenai hal tersebut di Gaspol!, Ngobrol Ngegas Pasti Nampol, bersama Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dan Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch Lalola Easter.

Pembahasan ini dapat disaksikan secara langsung di YouTube, Facebook, dan Instagram Kompas.com pada pukul 11.00 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/12/08453461/live-gaspol-hari-ini-kepercayaan-publik-terus-turun-kpk-kian-tumpul

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke