Seluruh sapi di peternakan ini sebelumnya pernah terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) tetapi kini sudah sembuh semuanya.
Salah seorang peternak yang berdialog dengan Ma'ruf bercerita, ia kehilangan nafsu makan gara-gara melihat sapinya sakit, karena sapinya merupakan satu-satunya harta yang ia punya.
"(Hewan ternak) kenanya 14 hari, itu pas pusing-pusingnya kita jadi peternak. Sapi enggak enak makan, kita juga enggak enak makan, soalnya kan harta cuman ini-ini saja, Pak," kata peternak itu.
Peternak itu berujar, sebelum ternaknya terkena PMK, petugas Dinas Pertanian setempat sudah memperingatkan peternak bahwa PMK mulai masuk ke wilayah Lombok Tengah.
Ia pun melakukan berbagai antisipasi, salah satunya dengan menyemprot kandang sapi setiap hari.
"Akhirnya enggak lama kena juga, tapi alhamdulillah sekarang agak gembira, kami bisa makan, sembuh total," ujar dia.
Lelaki itu menyebutkan, selama ternaknya terinfeksi PMK, ia dibantu oleh petugas dari dinas terkait dan dokter hewan setempat.
Ia mengaku sempat mencari obat ke berbai tempat, dan setelah obat disuntikkan, hewan-hewan ternaknya dinyatakan sembuh dari PMK.
Sementara itu, peternak lain bernama Sudirman mengaku sudah tidak punya keluhan apapun mengenai PMK karena hewan ternaknya telah sembuh dari penyakit itu.
Kepada Ma'ruf, ia justru meminta agar pemerintah memfasilitasi warga untuk mengadakan syukuran atas perginya PMK pada hewan ternak di sana.
“Kurban sekitar dua atau tiga ekor, untuk selametan ini Pak Wapres, virus (PMK) ini kan sudah pergi,” tutur dia.
Ma'ruf pun menyetujui hal tersebut dan meminta Gubernur NTB Zulkieflimansyah untuk menindaklanjutinya.
Permintaan lain yang diungkapkam Sudirman adalah agar dibangun tembok keliling sehingga sapi-sapi yang ada di lokasi tersebut tidak tertabrak kendaraan yang melintas.
“Supaya lebih aman soalnya sering kejadian ditabrak orang yang pake sepeda motor yang datang dari utara,” kata dia.
Dalam keterangan pers seusai dialog, Ma'ruf menyebutkan, 327 ekor sapi yang ada di peternakan itu sempat terkena PMK tetapi sudah sembuh 100 persen dalam waktu 14 hari.
"Alhamdulillah, ini berkat usaha dan kegigihan para petani, para peternak," kata Ma'ruf.
Ma'ruf pun berpesan kepada peternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang supaya hewan ternak tak lagi terjangkit PMK.
Ia juga menyebut, pihak Kementerian Pertanian juga akan memantau kesehatan hewan-hewan tersebut dalam enam bulan ke depan.
Ma'ruf menambahkan, pemerintah prihatin dengan merebaknya PMK di sejumlah daerah.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah kini tengah melakukan vaksinasi di berbagai daerah untuk mencegah terjangkitnya PMK pada hewan ternak.
"Jadi, sapi-sapi yang sehat divaksin untuk immunity, supaya ada kekebalan dan yang terkena terus dilakukan pengobatan secara intensif," ujar Ma'ruf.
Dikutip dari siaran pers, sebanyak 221 kabupaten/kota di 19 provinsi telah terindikasi terjangkit PMK hingga Selasa (28/6/2022).
Jumlah ternak yang dalam kondisi sakit sebanyak 283.606 ekor, ternak sembuh 91.555 ekor, dipotong bersyarat sebanyak 2.869 ekor, dan yang mati sebanyak 1.701 ekor.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/30/15495401/curhat-peternak-soal-pmk-ke-wapres-sapi-enggak-enak-makan-kami-juga-enggak