Salin Artikel

Pemilu 2024 untuk Siapa?

Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, Pemilu 2024 akhirnya menemui titik terang.

Peluncuran tahapan awal Pemilu yang dilakukan KPU, menepis keraguan dan kecemasan sejumlah kalangan bahwa Pemilu 2024 tak jadi dilaksanakan.

Presiden Jokowi memang tak menghadiri acara peluncuran tahapan Pemilu yang digelar KPU. Namun, itu tak menyurutkan keyakinan banyak orang bahwa pemerintah akan tetap menggelar Pemilu, momen yang sudah lama ditunggu.

Jumlah Pemilih

KPU mencatat, ada sebanyak 190.573.769 orang yang masuk dalam Data Pemilih Berkelanjutan (DPB) untuk Pemilu 2024 per Maret 2022.

Angka ini berasal dari 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.224 kecamatan, 83.229 desa/kelurahan dan 695.102 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Data ini nantinya akan disandingkan dengan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Semester 2 tahun 2021 dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diterima KPU RI pada 24 Mei 2022.

Sementara Kemendagri memperkirakan, jumlah DP4 pada Pemilu 2024 sekitar 206.689.516 jiwa.

Antusias

Penyumbang terbesar dalam DPB dan DP4 pada Pemilu 2024 adalah generasi X,Y dan Z.

Mereka akan mendominasi jumlah pemilih pada Pemilu serentak yang akan memilih anggota parlemen (DPR RI, DPD RI, DPRD I, DPRD II) dan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden secara bersamaan ini.

Hasil survei tim Riset dan Analitik Kompas Gramedia Media bersama dengan Litbang Kompas menunjukkan, Generasi Y dan Z sangat antusias untuk mengikuti Pemilu.

Gen Y atau kerap disebut kaum milenial adalah anak-anak muda yang lahir tahun 1981-1996. Sementara dan Gen Z lahir antara tahun 1997-2012.

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 86,7 persen menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam pemilu.

Sementara 10,7 persen masih menimbang dan 2,6 persen lainnya menolak mengikuti pesta demokrasi lima tahunan ini.

Data ini mengejutkan sekaligus menggembirakan. Pasalnya, selama ini banyak yang menganggap anak muda, khususnya Gen Y dan Z cenderung apolitis dan apatis dengan politik, khususnya politik praktis.

‘Generasi baru’ ini dinilai lebih tertarik dengan karir dan ekonomi.

Pemilu untuk semua

Pemilu adalah hajat bangsa. Semua warga negara Indonesia atau WNI (seharusnya) berkepentingan dengan agenda ini.

Pemilu bukan hanya urusan KPU dan Bawaslu, apalagi partai dan elite politik. Pemilu seharusnya menjadi tools untuk mengevaluasi sekaligus menjalankan demokrasi.

Pemilu seharusnya menjadi harapan baru, bukan sekadar anggota parlemen atau presiden dan wakil presiden baru.

Pemilu idealnya menjadi wadah bagi semua warga negara untuk ikut serta menentukan nasib dan arah masa depan bangsa.

Mimpi itu bisa terealisasi jika penyelenggara Pemilu bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi ini. Hal ini bisa terjadi jika semua warga negara merasa menjadi bagian dari agenda lima tahunan ini.

Selain edukasi, transparansi dan independensi para penyelenggara Pemilu menjadi kunci. Pemilu bukan hanya milik partai dan elite politik, tetapi punya semua anak bangsa.

Untuk itu, semua kalangan harus memastikan pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan benar, serta sesuai aturan dan perundang-undangan.

Media massa, sebagai bagian dari bangsa harus mengambil peran guna memastikan pesta demokrasi ini selaras dengan konstitusi.

Suara rakyat, siapapun dan di manapun harus didengarkan karena merekalah pemilik kedaulatan.

KompasTV sebagai bagian dari keluarga besar KG Media berkomitmen untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah dengan meluncurkan Rumah Pemilu 2024.

Rumah Pemilu ini diharapkan bisa menjadi kanal bagi semua anak bangsa untuk memastikan Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik, lancar dan benar serta didedikasikan untuk semua.

Rumah Pemilu ini juga ingin mendorong agar Pemilu 2024 ini tak hanya menjadi ajang kontestasi, namun menjadi sarana rekonsiliasi.

Semua stakeholder Pemilu akan hadir dan mengikuti launching Rumah Pemilu ini. Mulai dari KPU, Bawaslu, partai politik hingga perwakilan Gen X,Y dan Z.

Acara ini juga akan diramaikan band Cokelat. Saksikan acaranya di Satu Meja The Forum Spesial Rumah Pemilu, Rabu (15/6/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/15/15124841/pemilu-2024-untuk-siapa

Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke