Salin Artikel

Bahlil Serukan 'Lanjutkan', Jokowi: Silakan, Namanya Tataran Wacana

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya tidak akan menegur lebih lanjut atau memarahi Ketua Dewan Pembina BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sekaligus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia secara khusus karena menyerukan agar dirinya melanjutkan pemerintahan setelah 2024.

Menurut Jokowi, apa yang disampaikan Bahlil berada di tahapan wacana.

Apalagi, konstitusi di Indonesia telah jelas mengamanatkan masa jabatan presiden terbatas dua periode.

"Negara ini kan negara demokrasi, masa dalam tatanan wacana seperti itu ramai lagi. Janganlah," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara peringatan ulang tahun ke-50 HIPMI di JCC, Senayan, Jakarta pada Jumat (10/6/2022).

"Silakan, namanya tataran wacana tetapi konstitusi kita itu jelas ya," tegas Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegur pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia saat hadir di acara peringatan 50 tahun HIPMI di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat sore.

Pasalnya, dalam acara tersebut Ketua Dewan Pembina BPP HIPMI sekaligus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum HIPMI Mardani Maming mengucapkan yel-yel 'lanjutkan, lanjutkan'.

Selain itu, pengurus HIPMI yang hadir di lokasi acara pun ada yang sahut-menyahut berteriak 'lanjutkan, lanjutkan'.

Meskipun yel-yel yang disebutkan tidak menegaskan pernyataan lanjutkan kepempimpinan atau lanjutkan tiga periode, Jokowi langsung memberi peringatan.

"Tadi banyak yang menyampaikan lanjutkan, lanjutkan. Hati-hati ini tahun politik. Bapak, Ibu yang menyampaikan lanjutkan, lanjutkan saya yang didemo," ujar Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

"Kan kejadiannya sudah terjadi. Pertama menyampaikan, Pak Mantan Ketua HIPMI, Pak Menteri Investasi. Karena alasan ini, ini, ini lanjutkan. Besoknya enggak ada sehari saya didemo besar-besaran," lanjutnya.

Jokowi pun merasa heran dengan aksi demonstrasi yang ditujukan kepadanya.

Dia menyebutkan, secara pribadi tidak pernah menyatakan diri akan melanjutkan pemerintahan setelah masa jabatan selesai dua periode pada 2024 mendatang.

"Lho yang ngomong bukan saya, yang didemo saya. Demo dong Pak Bahlil," lanjut Jokowi berseloroh.

Dia lantas menjelaskan mengapa langsung merespons yel-yel yang diserukan petinggi HIPMI itu.

Selain mencegah aksi demonstrasi terulang kembali, Jokowi pun kembali menekankan bahwa saat ini telah memasuki tahun politik

"Nanti ini saya kalau endak jawab, bukan HIPMI yang didemo, tapi saya. Hati-hati sekali lagi ini tahun politik," tegasnya.

Meski demikian, Jokowi mencoba berpikir positif.

Dia menyatakan, yang dimaksud HIPMI dilanjutkan adalah program-program dalam pemerintahannya selama ini.

Kepala negara pun menekankan bahwa siapapun yang nanti akan menjadi presiden setelah 2024 yang terpenting program-program tetap berlanjut.

"Saya aya menangkap yang dimaksudkan itu adalah programnya. Pemimpinnya siapapun terserah. Tapi yang dilanjutkan adalah program-programnya," jelas Jokowi.

"Supaya ada kontinuitas. Supaya ada keberlanjutan. Jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan tidak dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Ini yang bahaya. selalu kalau seperti itu, mulai dari TK terus. sudah ke SMP, sudah ke SMA ganti pemimpin mulai lagi dari TK lagi," tambahnya.

Yel-yel HIPMI

Adapun yel-yel seruan lanjutkan,lanjutkan mula-mula disampaikah oleh Ketua Umum HIPMI Mardani Maming saat akan mengakhiri pidato sambutannya di JCC.

Dia mengatakan, HIPMI akan menjadi barometer di 2024.

"Siapaun yang menjadi pemimpin di masa depan saya yakin tidak lepas dari kader-kader HIPMI. Tapi kalau bisa Pak Jokowi jangan cepat-cepat meninggalkan kita," ujar Mardani.

Mardani melanjutkan, Jokowi merupakan sosok pengusaha pertama yang juga anggota HIPMI dan bisa menjadi presiden.

Menurutnya, apapun kebijakan Jokowi di 2024 nanti HIPMI akan siap mendukung.

"Beliau adalah presiden HIPMI pertama. Apapun kebijakan beliau di 2024 kita keluarga HIPMI siap mendukung dan mengikuti apa petunjuk beliau," tutur Mardani.

"Lanjutkan, lanjutkan, lanjutkan," lanjutnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Dewan Pembina BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sekaligus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga menyampaikan hal senada.

Hal itu disampaikannya saat meneriakkan yel-yel HIPMI.

"Pengusaha pejuang, pejuang pengusaha. HIPMI jaya, HIPMI jaya!," tutur Bahlil.

"Setuju lanjutkan? Setuju untuk lanjutkan? Lanjutkan untuk kebaikan rakyat, bangsa dan negara," serunya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/10/19311371/bahlil-serukan-lanjutkan-jokowi-silakan-namanya-tataran-wacana

Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke