Salin Artikel

Meneropong Elektabilitas dan Popularitas Ganjar dan Puan lewat Survei

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan dua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang digadang-gadang akan masuk bursa calon presiden 2024.

Nama keduanya juga terus muncul dalam hasil jajak pendapat yang digelar berbagai lembaga survei.

Meski Puan dan Ganjar sama-sama berasal dari satu partai, aroma persaingan politik di antara para pendukung mereka tidak bisa ditutupi. Dari karier politik, Puan lebih berpengalaman di tingkat nasional.

Selain menjadi Ketua DPR periode 2019-2024, Puan yang merupakan anak Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia periode 27 Oktober 2014–1 Oktober 2019.

Selain itu, Puan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR periode 23 Januari 2012–27 Oktober 2014, dan menjadi anggota DPR sejak 1 Oktober 2009.

Sedangkan Ganjar tercatat menjadi anggota DPR Fraksi PDI-P periode 1 Oktober 2009–23 Agustus 2013. Dia juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sejak 23 Agustus 2013.

Sejumlah lembaga survei sudah memaparkan hasil riset mereka terkait elektabilitas dan popularitas Ganjar dan Puan. Berikut ini akan dipaparkan hasil survei kedua tokoh itu yang dirangkum Kompas.com:

1. Survei Litbang Kompas

Hasil Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang digelar Litbang Kompas yang digelar pada 17-30 Januari 2022 turut memperlihatkan tingkat elektabilitas Puan dan Ganjar.

Dalam hasil survei itu, elektabilitas Puan mencapai 0,6 persen, sedangkan elektabilitas Ganjar tercatat mencapai. 20,5 persen.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden pada 17-30 Januari 2022.

Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,8 persen.

2. Survei Poltracking

Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan, Ganjar Pranowo selalu mendapatkan elektabilitas tertinggi sebagai kandidat calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.

Survei nasional ini dilakukan pada 16-22 Mei 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sampel dalam survei ini sebanyak 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka. Wawancara diselenggarakan di 34 provinsi Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, melalui hasil survei itu, diperkirakan hanya ada tiga kandidat yang bisa bersaing di posisi tiga besar Pilpres. Mereka adalah Ganjar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam simulasi 18 nama capres, Ganjar menduduki posisi pertama dengan elektabilitas 24,8 persen.

Lantas, dalam simulasi 15 nama capres, Ganjar masih berada di puncak dengan elektabilitas 25,5 persen.

Jika hanya ada capres pada Pilpres 2024, menurut hasil survei Poltracking, nama Ganjar berada di posisi pertama dengan elektabilitas 30,6 persen.

Sementara elektabilitas Puan dari hasil survei Poltracking selalu berkutat di posisi 10 besar. Hanta mencontohkan, dalam simulasi 18 nama capres, elektabilitas Puan berada pada posisi ke-9 dengan 09, persen.

Sedangkan dalam simulasi 15 nama capres, Puan tetap berada di posisi ke-9 dengan elektabilitas 1,1 persen.

Sedangkan dalam simulasi 10 nama capres, elektabilitas Puan melorot ke posisi 10 dengan 1,2 persen.

3. Survei Indonesia Political Opinion (IPO)

Dalam hasil survei IPO disebutkan Ganjar disebut mendapatkan tingkat popularitas sebesar 61,4 persen. Sedangkan Puan justru unggul dengan tingkat popularitas 69,3 persen.

Survei ini dilakukan pada periode 23-28 Mei 2022. Wawancara penelitian ini dilakukan hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden dan sambungan telepon.

4. Survei Indo Riset

Menurut hasil riset lembaga survei Indo Riset, popularitas Ganjar mencapai 70,3 persen, dengan tingkat kesukaan masyarakat sebesar 90,7 persen.

Sedangkan popularitas Puan mencapai 65,5 persen dengan tingkat kesukaan masyarakat sebesar 55,6 persen.

(Penulis : Ardito Ramadhan, Nicholas Ryan Aditya, Adhyasta Dirgantara, Haryanti Puspa Sari | Editor : Dani Prabowo, Diamanty Meiliana)

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/09/15434321/meneropong-elektabilitas-dan-popularitas-ganjar-dan-puan-lewat-survei

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke