Salin Artikel

Menteri Retno dan Menlu Saudi Bahas Dampak Perang Ukraina terhadap Krisis Pangan dan Energi

Hal tersebut diungkapkan oleh Retno saat menggelar konferensi pers bersama usai pertemuan dengan Menlu Saudi di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

"Sangat jelas saat ini kita menghadapi dampak negatif dari konflik ini, terutama di bidang pangan dan energi," ujar Retno.

Pada pertemuan tersebut, Retno juga menekankan mengenai pentingnya menghormati prinsip-prisnip kedaulatan dan integritas terirotial.

"Kami sepakat bahwa setiap negara memiliki tanggung jawab untuk membuat lingkungan yang memungkinkan untuk resolusi perdamaian tercapai," ucap Retno.

Hal senada diungkapkan Menlu Saudi. Pangeran Faisal mengatakan, Indonesia dan Arab Saudi akan membangun kerja sama berkelanjutan untuk mengatasi dampak krisis yang disebabkan oleh perang Ukraina.

Di sisi lain, ia pun menekankan pentingnya banyak negara di dunia untuk saling bahu-membahu mengatasi dampak perang tersebut.

"Kita sangat prihatin terkait hal ini, dan tidak hanya kedua negara saja, tetapi banyak negara (yang harus bekerja sama). Karena itu semua negara harus bertanggung jawab terhadap isu-isu ini," ujar Pangeran Faisal.

Adapun pada pertemuan antara kedua menlu tersebut, pembahasan juga dilakukan terkait dengan isu ekonomi serta investasi.

Untuk isu ekonomi, Menlu Retno mengatakan beberapa upaya yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan perdagangan bilateral.

Pasalnya, di tengah pandemi, nilai perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi pada tahun 2021 lalu meningkat lebih dari 40 persen dan mencapai 5,5 miliar dollar AS.

"Untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan membuatnya lebih imbang, kami juga mendiskusikan kemungkinan akses yang lebih besar terhadap komoditas Indonesia, terutama untuk mobil berpenumpang, minyak sawit, olahan ikan dan unggas, serta menjajaki pengaturan perdagangan bilateral lain," ucap Retno.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/07/14515561/menteri-retno-dan-menlu-saudi-bahas-dampak-perang-ukraina-terhadap-krisis

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke