Salin Artikel

Calon Bintara Gagal Tes karena Buta Warna, Anggota Komisi III: Kita Tanyakan Saat Rapat dengan Kapolri

Adapun hal tersebut akan dilangsungkan dalam rapat bersama Kapolri di Komisi III.

Meski rapat itu mengagendakan pembahasan utama soal anggaran, kata Dimyati, tetap dimungkinkan anggota mempertanyakan kasus Fahri.

"Semua kan diteliti secara cermat, saya rasa pihak kepolisian juga tidak gegabah ya. Nanti kita tanyakan lah pada saat rapat dengan Kapolri nanti," kata Dimyati saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Dimyati tak membeberkan secara detail kapan rapat itu akan digelar.

Politisi PKS itu juga mengaku belum bisa berkomentar terkait gagalnya calon bintara tersebut.

Sebab, ia sendiri belum mendengarkan penjelasan langsung dari Polri terkait proses atau tahapan, seleksi calon anggota kepolisian.

"Jadi kita akan lihat nanti apa alasan alasannya. Nanti akan dibuka secara lebar-lebar apakah yang bersangkutan lulus atau tidak," ujarnya.

Menurut Dimyati, Komisi III akan meminta penjelasan Kapolri seputar proses rekrutmen hingga apa saja faktor yang membuat calon Bintara Polri gagal ke tahapan berikutnya.

Ia menitikberatkan bahwa Polri harus memiliki keterbukaan terhadap seleksi atau rekrutmen anggotanya.

"Syarat syaratnya apa saja, tes berapa kali, terus bagaimana tesnya dibuka secara transparan, langsung. Seperti CPNS kan langsung tuh transparan. Nanti kita sih berharap ada perbaikan-perbaikan lah," jelas Dimyati.

Dimyati berpandangan, proses seleksi yang transparan diperlukan agar tidak terjadi persepsi negatif pada Polri.

Pasalnya, ia menilai sejauh ini persepsi bahwa Polri memiliki sistem seleksi yang bagus sudah terbangun di bawah kepemimpinan asisten SDM Porli, Irjen Pol Wahyu Widada.

"Tapi kan enggak tahu di level bawahnya, level bawahnya itu bagaimana cara rekrutmen ini. Apakah ada titipan-titipan atau ada rekomendasi-rekomendasi atau ada exception, pengecualian dan lain sebagainya," jelas Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR itu.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebut pria bernama Fahri Fadilah Nur Rizki lolos seleksi tahap satu Calon Bintara Polri 2021 karena menghafal tata letak soal dan jawaban dalam buku tes buta warna.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi ketika menanggapi video Fahri yang mengaku digagalkan jelang dimulainya pendidikan dan namanya digantikan oleh orang lain.

"Kemungkinan terbesar yang belajar tentang buta warna, dia menghafal (tata letak)," ujar Didit kepada wartawan, Senin (30/5/2022).

Dalam video tersebut, Fahri mengaku telah lolos tes seleksi calon Bintara dan menduduki peringkat 35 dari total 1.200 peserta.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/03/15411041/calon-bintara-gagal-tes-karena-buta-warna-anggota-komisi-iii-kita-tanyakan

Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke