"Kalau Anies misalnya tetap akan didukung secara serius oleh Nasdem, Nasdem bersikukuh mencalonkan Anies, tentu ini menjadi perjudian yang cukup luar biasa," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/5/2022).
Adi beralasan, Nasdem merupakan partai nasionalis yang basis pemilihnya adalah pendukung Presiden Joko Widodo maupun mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sementara itu, Anies merupakan pesaing Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Adi, kondisi tersebut dapat membuat Nasdem ditinggal oleh pemilihnya bila bersikukuh mengusung Anies.
"Ketika Nasdem berusaha merangkul Anies, pada saat yang bersamaan ada ancaman migrasi dari pemilih-pemilih Nasdem yang selama ini cukup loyal terhadap Jokowi dan Ahok," ujar Adi.
Ia pun berpandangan, Nasdem sedang berhitung betul soal untung dan ruginya jika ingin mengusung Anies sebagai calon presiden.
Ia mengatakan, bisa saja Nasdem mengambil risiko kehilangan suara pada pemilihan legislatif (pileg) tetapi meraih kemenangan di pemilihan presiden (pilpres).
Di samping itu, ada kemungkinan pula Nasdem kehilangan pendukung pada pileg karena mengusung Anies sebagai capres, tetapi Anies juga tidak menang pada pilpres.
"Makanya di situlah kalaupun toh terpaksa harus mengusung Anies, berkurang pilegnya tapi pilpresnya menang, kan harus begitu, itu yang saya sebut perjudian yang tidak mudah," kata Adi.
Ia juga menilai, belum ada kepastian Nasdem bakal mengusung Anies karena pengurus Nasdem di daerah juga menyebut nama lain untuk dijagokan, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Panglima TNI Jenderal (TNI) Andika Perkasa.
"Internal elite Nasdem sekalipun masih setengah-setengah soal Anies, belum ada kalimat yang tunggal soal Anies. Prediksi saya soal kemungkinan, Nasdem akan bertaruh dengan para pemilihnya yang selama ini anti terhadap Anies dan loyal terhadap Jokowi dan Ahok," ujar dia.
Adapun Partai Nasdem akan menggelar rapat kerja nasional pada Juni 2022.
Agendanya, menghasilkan tiga nama calon presiden yang akan diserahkan kepada Ketua Umum Partai Nasdem.
Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Banten-DKI Jakarta Partai Nasdem A Effendy Choirie mengatakan, Anies merupakan sosok yang dominan muncul dalam bursa capres di internal Nasdem.
"Ada Anies Baswedan. Nama Anies memang lebih dominan. Kemudian, ada nama Panglima TNI Andika Perkasa, Erick Thohir, ada nama Ganjar. Itu dari luar kader Partai Nasdem," kata Effendy kepada Kompas TV, Kamis (5/5/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/30/18144991/soal-wacana-dukung-anies-jadi-capres-pengamat-nilai-nasdem-sedang-berhitung
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan