Salin Artikel

Kenang Buya Syafii, Gus Halim: Beliau Salah Satu Tokoh Penggiat Toleransi di Indonesia

“Innalillahi wainna ilahi rojiun. Saya sebagai salah satu yang pernah mengenyam ilmu dari Beliau, meski tidak secara langsung, merasa sangat kehilangan atas wafatnya beliau," kata Abdul Halim dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com, Jumat.

Ia pun berdoa agar seluruh amal baik Buya Syafii diterima di sisi Allah SWT.

"Serta segala khilaf Beliau diampuni dan ditempatkan di sisi terbaik, di sisi Allah SWT,” ujar pria yang akrab disapai Gus Halim tersebut.

Menurut Gus Halim, inti dari pemikiran besar Buya Syafii adalah semangat kebangsaan dan ke-Islam-an yang selaras dengan semangat ke-Indonesia-an dan kemanusiaan.

"Beliau (Buya Syafii) dikenal sebagai salah satu tokoh penggiat toleransi di Indonesia dengan visi dan pemikiran kebangsaannya," tuturnya.

Pandangan kebangsaan itu, lanjut dia, tercermin dari berbagai pendapat Buya Syafii terkait persoalan bangsa, di antaranya adalah Pancasila, pluralisme agama, politik, demokrasi, dan keadilan kemanusiaan.

Selain itu, orientasi yang dimiliki oleh Buya Syafii adalah terciptanya hubungan senapas antara Islam, ke-Indonesia-an dan juga kemanusiaan.

“Buya Syafii sejak dahulu memiliki visi pemikiran yang jelas mengenai wawasan kebangsaan. Beliau juga memiliki satu prinsip yang jelas dan tegas tentang humanisme Islam. Inilah yang kemudian membawa Beliau menjadi pemimpin nasional pada zamannya, hingga menjadi Ketua Umum Muhammadiyah,” kata Gus Halim.

Gus Halim bercerita, ia mengenal Buya Syafii sejak menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Saat itu, ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Buya Syafii berada di Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS).

“Walaupun berbeda fakultas, saya bisa mengenal Beliau karena sejak kuliah di UNY. Beliau sudah menjadi tokoh. Saya beberapa kali mengikuti ceramah Beliau, baik pengajian di masjid maupun di kampus,” kata Gus Halim.

Sebagai informasi, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu meninggal dunia usai mendapat perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Diketahui sebelumnya, Buya Syafii sempat mengalami sesak nafas. Ia pun menghembuskan napas terakhirnya pada usia 87 tahun.

Jenazah Buya Syafii disemayamkan di Masjid Gede Kauman dan akan disalatkan di tempat yang sama pada Jumat sore.

Buya Syafii akan dimakamkan di Pemakaman Khusnul Khotimah milik Muhammadiyah yang berlokasi di Dusun Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/27/19470961/kenang-buya-syafii-gus-halim-beliau-salah-satu-tokoh-penggiat-toleransi-di

Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke