Hal tersebut diungkapkan langsung salah seorang kakak kandung almarhum Sri Suarti.
"Dia (almarhum) enggak pernah memikirkan diri sendiri. Selalu peduli dengan orang lain," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (22/5/2022).
"Almarhum itu punya kepribadian yang tegas, kalau sudah A ya A. Karena kepribadiannya itu, almarhum menjadi panutan saudara-saudaranya," terangnya.
Perempuan yang akrab disapa Cici itu menerangkan bahwa selain kanker usus, Yurianto juga sempat mengalami stroke. Awal Maret 2022, kesehatan Yuranto sempat memburuk akibat stroke itu.
Usai dirawat, kondisi Yurianto membaik bahkan ia sudah mampu belajar berdiri sendiri dari kursi roda.
Di saat kondisinya membaik itulah, Yurianto disebut mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke Malang.
Yurianto yang merupakan alumnus SMA 3 Kota Malang ini sempat tinggal di kawasan Ksatrian Kota Malang.
Kemudian berpindah ke Kota Batu karena di Ksatrian adalah rumah dinas yang ditempati orangtuanya.
"Dia bilang, saat hari raya Idul Fitri mau pulang ke Malang. Katanya, sudah kangen sama ibunya dan ingin melihat makam ibunya," ungkap Cici.
"Dirawat dua minggu di sana (RSPAD Gatot Soebroto). Karena permintaannya ingin pulang ke Malang, akhirnya dipindah dan dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang," lanjutnya.
Sementara itu, adik kandung Yurianto, Eddy Suhartono mengaku, kakaknya itu tidak pernah mengeluh sama sekali dengan penyakit kanker ususnya tersebut.
"Kalau kanker ususnya itu sudah lama, dan parahnya baru terasa mulai April 2022 itu. Dan kakak saya itu (almarhum) tidak pernah mengeluh dan tidak pernah merasakan penyakitnya tersebut," ujar Eddy.
Sebelumnya diberitakan, Achmad Yurianto wafat pada usia 60 tahun di RSSA Malang setelah berjuang melawan kanker usus, Sabtu (21/5/2022) malam.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Sosok Mendiang dr Achmad Yurianto di Mata Keluarga, Pribadi yang Tegas dan Peduli dengan Orang Lain".
(Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: irwan sy)
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/22/13260771/achmad-yurianto-di-mata-keluarga-tegas-peduli-tak-pernah-mengeluh-sakit