Ia mengatakan, sebagian pasien yang terjangkit hepatitis akut di Indonesia memiliki riwayat Covid-19. Namun sebagian lainnya belum pernah terpapar Covid-19.
"Kalau kita melihat data, campur, ada yang sudah kena Covid-19 ada yang tidak, ada yang sudah divaksinasi, ada yang tidak, jadi sama saja. Jadi kita enggak tahu bagaimana hubungannya," kata Lies dalam konferensi pers di Gedung Kiara, RSCM, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022).
Meski demikian, Lies mengatakan, hasil riset terbaru di Inggris menyebutkan bahwa kondisi pandemi dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Ia mencontohkan, pandemi influenza yang terjadi pada puluhan tahun yang lalu menimbulkan kasus-kasus baru.
"Jadi kalau ditanya apa ada pengaruh pandemi Covid-19 atau tidak (terhadap hepatitis akut)? Kita belum tahu, belum ada bukti yang mengarah benar-benar karena Covid-19, karena yang non-Covid-19 pun juga ada," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM, Hanifah Oswari mengatakan, ada kemungkinan pandemi Covid-19 berhubungan dengan hepatitis akut.
Namun, hingga saat ini, para peneliti masih melakukan penelitian untuk memastikan hal tersebut.
"Mereka (para peneliti) masih mencari apakah betul ada hubungan secara langsung atau tidak. Sampai saat ini belum sampai diputuskan, belum dipastikan," kata Hanifah.
Sebelumnya, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman memperkirakan, kasus hepatitis akut misterius merupakan salah satu efek jangka panjang infeksi Covid-19 atau long covid.
"Hipotesis saya, ini adalah bagian dari pandemi Covid-19 itu, adalah salah satu bentuk dari long covid bahkan yang tidak mesti menunggu bertahun-tahun, satu tahun atau dua tahun setelah pandemi ini kita sudah bisa melihat," ujar Dicky, melalui pesan suara, Jumat (13/5/2022).
Menurut Dicky, hipotesisnya ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Israel terkait hepatitis akut misterius.
Berdasarkan penelitian tersebut, 99 persen anak yang terkena hepatitis akut misterius pernah terinfeksi Covid-19 dalam satu tahun terakhir.
Kemudian anak yang terpapar, kata Dicky, mayoritas berusia di bawah 5 tahun dengan tingkat tertinggi kasus berada rentang usia 2-3 tahun.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/17/20573021/rscm-kasus-hepatitis-akut-ada-yang-tak-miliki-riwayat-covid-19