Salin Artikel

Silaturahmi Politik dan Arah Koalisi

Sejumlah elite politik menggelar ‘silaturahmi politik’ pada momen perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini. Pada hari pertama Idul Fitri, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto langsung terbang ke Yogyakarta guna bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.

Usai bertemu Jokowi, Prabowo langsung bertolak ke Jakarta guna menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Sama seperti dengan Jokowi, pertemuan antara dua ketua umum partai ini juga dibungkus dengan silaturahmi.

Tak hanya Prabowo, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga melakukan hal serupa. Pada H+6 Idul Fitri, anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Meski dibalut dengan istilah silaturahmi, kuat dugaan pertemuan antara dua ketua umum partai ini juga sebagai bagian dari lobi-lobi politik dan menggalang kekuatan. Apalagi, usai pertemuan Airlangga sempat menyinggung soal peluang koalisi antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat.

Arah Koalisi

Silaturahmi politik yang dilakukan sejumlah ketua umum partai ini tak bisa dilepaskan dari agenda politik nasional, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Apalagi, mereka yang menggelar pertemuan di momen perayaan Hari Raya Lebaran adalah para ketua umum partai yang digadang-gadang bakal maju dan berkompetisi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.

Kuat dugaan, kedatangan Prabowo menemui Megawati merupakan bagian dari upaya mendekatkan kembali antara Partai Gerindra dengan PDI-P. Pasalnya, dua partai besar ini sempat berkompetisi beberapa kali meski sebelumnya pernah membangun koalisi.

Pertemuan tersebut juga menguatkan dugaan adanya potensi koalisi antara Partai Gerindra dan PDI-P di Pilpres 2024 nanti. Partai Gerindra secara tegas menyatakan bakal mengusung Prabowo lagi. Sementara, meski belum resmi, PDI-P kabarnya bakal mengusung Puan Maharani, anak Megawati sendiri.

Koalisi antara Partai Demokrat dan Partai Golkar juga sangat mungkin terjadi. Apalagi kedua partai ini memiliki rekam jejak pernah membangun koalisi. Partai Demokrat dan Partai Golkar juga memiliki hubungan baik selama ini. Meski kedua ketua umum partai ini dikabarkan bakal diusung dalam Pilpres 2024 nanti, hal ini tidak akan menjadi kendala berarti.

Elektabilitas masing-masing calon yang bakal diusung juga bakal memengaruhi komposisi koalisi. Jika merujuk sejumlah survei, saat ini ada tiga nama yang selalu berada di papan atas. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Dalam beberapa survei tiga nama ini selalu ada di posisi tiga teratas. Jika elektabilitas mereka tetap terjaga, sangat mungkin tiga orang ini akan dilirik untuk posisi capres atau cawapres.

Partai-partai nasionalis diprediksi akan menjadi pemain utama koalisi. Sementara partai-partai berideologi Islam akan mencoba membangun kekuatan dengan memanfaatkan figur capres atau cawapres yang dinilai bisa merekatkan dan mendulang suara dari kelompok Islam.

Sementara poros ketiga bisa muncul dari partai-partai yang tidak bisa berkoalisi dengan poros nasionalis maupun poros partai Islam ini.

Jika melihat peta politik, bagaimana komposisi koalisi di Pilpres 2024 nanti? Akankah polarisasi masyarakat akan kembali terjadi? Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (11/5/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/11/12300071/silaturahmi-politik-dan-arah-koalisi

Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke