JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Hermawan Saputra menekankan supaya masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi dan lingkungan, terkait dengan kasus hepatitis akut yang menyebabkan kematian pada tiga anak yang dirawat di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo pada 1 Mei 2022 lalu.
"Secara umum yang bisa dilakukan oleh masyarakat tentu saja adanya personal and community awareness, jadi kesadaran pribadi dan bersama kelompok masyarakat," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/5/2022).
Menurut Hermawan, sampai saat ini penyebab kasus hepatitis akut belum bisa dipastikan, termasuk apakah disebabkan oleh adenovirus atau terkait dengan riwayat infeksi SARS-CoV-2 atau Covid-19 yang menyerang anak-anak sebelum 2022.
Hermawan mengatakan, secara umum penyakit radang hati berkaitan erat dengan higienitas serta perilaku hidup bersih dan sehat. Orang tua atau orang dewasa, kata dia, harus mencontohkan cara menjaga kebersihan dan kesehatan kepada anak-anak seperti menjaga kebersihan peralatan makan dan minum serta bahan makanan guna menghindari kasus hepatitis akut.
"Penggunaan peralatan dan makanan yang harus steril dari bakteri dan lain-lain yang memang harus diperhatikan dan diatur oleh orang tua, agar perilaku hidup sehat betul-betul bisa diterapkan sebagai perilaku hidup anak-anak juga. Ini pencegahan yang paling utama," ucap Hermawan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta masih terus menginvestigasi faktor risiko kasus hepatitis akut yang menyebabkan kasus kematian pada tiga anak yang dirawat di RS dr. Cipto Mangunkusumo pada 1 Mei 2022 lalu.
Beberapa daerah juga melaporkan adanya tambahan kasus terkait hepatitis akut tersebut. Namun, hal tersebut masih harus diselidiki lebih lanjut guna memastikan kasusnya terkait hepatitis akut atau bukan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini, tiga kasus kematian anak yang diduga akibat penyakit tersebut belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat.
Nadia menjelaskan, dalam ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi hepatitis satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. Ketiganya terkonfirmasi negatif Covid-19.
Kemudian, berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu anak memiliki penyakit penyerta. Selain Itu, Nadia mengonfirmasi tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak ini.
Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Hanifah Oswari menuturkan, tiga anak yang meninggal dunia tersebut datang ke rumah sakit (RS) dalam kondisi gejala berat.
Hanifa juga membantah adanya kaitan antara vaksinasi Covid-19 dengan penyakit Hepatitis Akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya.
(Penulis : Haryanti Puspa Sari | Editor : Ardi Priyatno Utomo)
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/08/12040061/epidemiolog-minta-kesehatan-dan-kebersihan-dijaga-cegah-hepatitis-akut