Salin Artikel

PAN: Prediksi Lembaga Survei Selalu Berbeda Jauh dengan Hasil Resmi KPU

Juru bicara PAN Viva Yoga menyebutkan, prediksi perolehan suara PAN yang dirilis oleh lembaga-lembaga survei selalu berbeda jauh dengan hasil pemilu.

“Kalau merujuk hasil survei maka semestinya sejak pemilu 2009 PAN tidak lolos parliamentary threshold. Namun kenyataannya, berdasarkan hasil resmi KPU perolehan suara PAN di pemilu ternyata berbeda sangat signifikan dengan hasil survey,” jelas Yoga dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

Itu dikatakannya untuk menanggapi Managing Director of Paramadina Public Policy Institute Ahmad Khoirul Umam yang mengatakan, PAN terancam tidak mampu menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen pada 2024.

Menurut Umam, perolehan suara PAN dari basis pemilih Muhammadiyah terancam tergerus oleh munculnya Partai Ummat besutan Amien Rais dan Partai Pelita yang didirikan Din Syamsuddin

“Saat ini PAN tidak kaget, tidak panik, dan juga tidak galau dengan hasil survei karena sejak 2004 hingga tahun 2021 ketika PAN disurvei, elektabilitasnya ya selalu berkisar antara 1 sampai 2 persen saja. Meski PAN masif dan akseleratif membuat program dan kegiatan sosial budaya di masyarakat, lalu disurvei, hasilnya selalu konstan: menjadi ‘partai Nasakom’, partai yang nasibnya satu koma,” ungkap Yoga.

Pada hasil pemilu 2004, rupanya PAN berhasil meraup 6,44 persen suara. Pada Pemilu 2009, raihan suara PAN sebesar 6,01 persen. Pada 2014, PAN malah beroleh suara 7,59 persen, sebelum turun jadi 6,84 persen pada Pemilu 2019.

“Jadi, ada perbedaan sebesar 500 persen antara prediksi melalui hasil survei oleh para lembaga survei dengan hasil resmi pemilu yang ditetapkan oleh KPU,” kata Yoga.

Ia enggan mengomentari dugaan dibalik melencengnya prediksi lembaga survei dengan hasil pemilu yang diperoleh PAN selama ini.

Namun, pergerakan para caleg PAN disebut menjadi faktor pembeda yang selama ini berhasil mengerek perolehan suara PAN.

“PAN secara rutin dan berkala telah melakukan survei yang dilakukan oleh lembaga survei independen untuk mengetahui elektabilitas, prioritas program, dan variabel lain yang dibutuhkan PAN,” sebutnya.

“Dan hasil survei internal tersebut memang berbeda dengan rilis yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei sejak tahun 2004 sampai sekarang,” tutup Yoga.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/20/13504601/pan-prediksi-lembaga-survei-selalu-berbeda-jauh-dengan-hasil-resmi-kpu

Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke