JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merespons wacana presiden tiga periode sudah tegas.
Menurut Ali, jika Jokowi ditafsirkan tidak tegas karena berulang kali menyatakan patuh dan taat pada konstitusi meski suara tiga periode terus bergulir, itu merupakan cara yang dimilikinya dalam membuka ruang demokrasi.
"Pak Jokowi kalau dibilang menikmati, ya itu kan bentuk demokrasi yang dimiliki Pak Jokowi, dia memberikan ruang aktualisasi orang," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/3/2022).
"Tapi di sisi lain, dia tidak pernah jumawa dengan dukungan-dukungan, karena dia tahu bahwa ada batasan yang tidak bisa dia lewati. Tapi di sisi lain dia juga menghargai pendapat orang," tambah dia.
Ali juga menilai bahwa pernyataan Jokowi yang berulang kali mengungkit taat pada konstitusi, bukan berarti diindikasikan mendukung wacana tiga periode.
Pasalnya, hingga saat ini Nasdem melihat tidak ada upaya dari Jokowi sendiri untuk melanggengkan kekuasaannya.
"Sejauh yang saya lihat, tidak ada keinginan dari Pak Jokowi utk melakukan pelanggengan kekuasaan itu," tutur Ali.
Dia kemudian mencontohkan, Jokowi tidak pernah mengumpulkan pimpinan partai politik koalisi pemerintah untuk membahas seputar wacana tiga periode maupun penundaan pemilu.
Selain itu, Jokowi juga disebut tidak pernah menginstruksikan relawan-relawannya untuk mendukung tiga periode.
"Kemudian, orang yang hari ini banyak bersuara kan orang-orang yang secara emosional tidak punya hubungan dengan Pak Jokowi. Nah pernyataan Pak Jokowi juga sudah cukup, udah sangat keras kok," tutur Ali.
Seperti diketahui, isu wacana presiden tiga periode dan penundaan pemilu terus bergema di ruang publik meski Jokowi sudah berkali-kali menyatakan dirinya mematuhi konstitusi.
Terbaru, Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) berencana mendeklarasikan dukungan Jokowi 3 periode setelah Lebaran mendatang.
Selain itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga kembali menyuarakan wacana penundaan pemilu yang menurutnya akan berdampak positif bagi investasi di Indonesia.
"Dari sisi investasi, pengusaha butuh kepastian, stabilitas politik. Kalau wacana penundaan bisa dilakukan secara konprehensif daan dalam mekanisme UU, dalam pandangan saya itu akan bagus untuk investasi," kata Bahlil, Rabu (30/3/2022).
Sementara itu, Presiden Jokowi kembali bersuara dengan mengatakan akan taat pada konstitusi.
Menurutnya, semua pihak harus taat pada konstitusi yang sudah jelas mengatur soal masa jabatan presiden.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangannya seusai meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (30/3/2022).
"Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar," ujar Jokowi dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
"Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya," tegasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/31/16313991/nasdem-nilai-jokowi-sudah-tegas-sikapi-wacana-tiga-periode
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.