Salin Artikel

Wapres: Setengah Populasi Dunia Akan Alami Kelangkaan Air

Ma'ruf menuturkan, meskipun 71 persen bumi tertutup oleh air, hanya sekitar 13 persen air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi lebih dari 7 miliar manusia.

"Diperkirakan di tahun 2025, setengah dari populasi dunia akan mengalami kelangkaan air atau water scarcity. Di tahun 2030, sekitar 700 orang dapat mengungsi karena kelangkaan air lebih lanjut," kata Ma'ruf saat membuka 2nd Asia International Water Week di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/3/2022), dikutip dari akun YouTube KemenPUPR.

Menurut Ma'ruf hal itu akan menjadi masalah karena ketersediaan air bersih merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas kesehatan orang, termasuk upaya menurunkan prevalensi stunting.

Ia mengatakan, air bersih dan sanitasi yang baik akan mengurangi banyak penyakit bagi ibu hamil, bayi, dan balita.

"Ketiadaan sanitasi air bersih mengakibatkan bayi rentan terhadap berbagai penyakit. Padahal 1.000 hari pertama kehidupan sangat menentukan kualitas fase-fase berikutnya," ujar Ma'ruf.

Untuk itu, ia menilai semua pihak harus memiliki visi yang sama yakni tersedianya air bersih yang cukup dan berkelanjutan untuk semua.

Ia mengklaim, Indonesia terus berupaya untuk mengelola pemanfaatan air secara berkelanjutan.

"Berbagai program kami lakukan untuk mewujudkan visi tersebut, antara lain membangun 61 bendungan selama periode 2015 hingga 2025 untuk mengoptimalkan pemanfaatan air," ujar Ma'ruf.

Ia menuturkan, Indonesia juga membangun 1.000 bendungan kecil atau embung serta fasilitas lainnya untuk mendukung irigasi yang akan menyokong ketahanan pangan.

"Selain itu, kami mendorong pengelolaan air secara berkelanjutan melalui manajemen sumber daya air terintegrasi. Dan yang tidak kalah penting meningkatkan akses terhadap air bersih bagi rumah tangga," kata Ma'ruf.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/14/13241111/wapres-setengah-populasi-dunia-akan-alami-kelangkaan-air

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke